Keluarga Palestina berduka atas jenazah Karim Qdeih yang berusia 13 tahun, yang tewas bersama orang lain dalam serangan Israel semalam, selama pemakamannya di luar Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza, Sabtu, 23 Agustus 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Kementerian Pendidikan Tinggi Palestina menyatakan 18.489 pelajar wafat dan 28.854 lainnya terluka sejak Israel melancarkan agresi militer di Jalur Gaza dan Tepi Barat pada 7 Oktober 2023. Dalam pernyataan pada Selasa (26/8/2025), kementerian itu mengklarifikasi bahwa jumlah pelajar yang wafat di Jalur Gaza sejak awal agresi sudah mencapai lebih dari 18.346 orang, sementara yang terluka mencapai 27.884 orang.
Di Tepi Barat, sebanyak 143 pelajar tewas, 970 lainnya terluka, dan 740 orang ditahan.
Disebutkan pula, 970 guru dan petugas sekolah di Gaza dan Tepi Barat tewas, dengan 4.533 lainnya terluka. Sementara itu, di Tepi Barat lebih dari 199 orang ditahan.
Kementerian itu juga melaporkan 160 sekolah negeri di Jalur Gaza hancur lebur, termasuk 63 bangunan universitas. Sebanyak 118 sekolah negeri dan 93 sekolah milik UNRWA dibom dan dirusak. Agresi Israel juga menyebabkan total 25 sekolah beserta siswa dan gurunya hilang dari daftar pendidikan.
Menurut kementerian tersebut, 152 sekolah di Tepi Barat dirusak, sementara delapan universitas serta perguruan tinggi kerap menjadi sasaran penyerbuan dan vandalisme militer Israel.
Sebagai respons atas kondisi tersebut, perkuliahan dialihkan secara daring.
sumber : ANTARA