Apa itu disleksia pada anak? Ini penyebab dan cara mengatasinya

6 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta (ANTARA) - Disleksia merupakan gangguan belajar yang ditandai dengan kesulitan dalam membaca, menulis, dan mengeja, tetapi tidak mempengaruhi kecerdasan anak. Gangguan ini sering kali membuat anak kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah meski memiliki potensi yang sama dengan anak lainnya.

Lantas, apa saja penyebab disleksia dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya berikut ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas serta strategi yang bisa membantu anak belajar lebih efektif, dirangkum dari berbagai sumber:

Apa itu disleksia?

Disleksia adalah gangguan neurobiologis yang menyebabkan anak kesulitan membaca, menulis, atau mengeja meski memiliki kecerdasan normal atau bahkan di atas rata-rata. Gangguan ini bukan disebabkan oleh malas atau rendah motivasi, melainkan oleh perbedaan cara otak dalam memproses bahasa.

Baca juga: Kegiatan belajar mengajar saat ini sudah berbasis kesehatan mental

Penyebab disleksia

• Faktor genetik: Anak dengan riwayat keluarga disleksia memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi serupa.

• Faktor prenatal dan perkembangan: Termasuk kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, paparan zat berbahaya (nikotin, alkohol, obat-obatan) atau infeksi selama kehamilan.

• Kelainan struktur otak: Perbedaan pada area otak yang memproses bahasa juga berperan dalam disleksia.

Jenis-jenis disleksia

Beberapa tipe disleksia pada anak yang umum dikenal antara lain:

• Phonological Dyslexia – kesulitan memecah kata menjadi bunyi (fonem) dan menghubungkannya.

• Rapid Naming Dyslexia – lambat dalam menyebut huruf atau angka karena otak memproses informasi dengan lambat.

• Surface Dyslexia – kesulitan membaca kata yang ejaan dan pengucapannya berbeda.

• Double Deficit Dyslexia – kombinasi phonological dan rapid naming dyslexia.

Baca juga: Praktisi sebut kesehatan jiwa penting dalam kegiatan belajar mengajar

Gejala disleksia pada anak

• Prasekolah: Lamban bicara, kesulitan belajar huruf dan suara, sering menulis/mengucap ulang kata, kesulitan membedakan huruf mirip (misalnya b/d, p/q).

• Usia sekolah: Membaca lambat, sulit mengeja, kesulitan memahami instruksi tertulis dan verbal, menghindari aktivitas membaca.

Diagnosa disleksia

Untuk mendiagnosis, biasanya dilakukan:

• Riwayat keluarga dan lingkungan

• Tes psikologi, pendengaran, dan penglihatan

• Tes akademis serta wawancara dengan orang tua/guru

Baca juga: Membina generasi masa depan melalui transformasi digital pendidikan

Cara mengatasi disleksia pada anak

Meskipun disleksia tidak bisa disembuhkan total, beberapa pendekatan efektif meliputi:

1. Metode fonik / multisensori

Latihan mengenali bunyi dan menyambungkannya dengan huruf serta melatih membaca dan mengeja secara bertahap.

2. Latihan rutin di rumah

Membiasakan membaca bersama, membacakan buku dengan interaktif, menyenangkan, dan menggunakan visual penguat.

3. Pendekatan visual dan kinestetik

Menggunakan gambar, gerakan, atau objek fisik untuk membantu anak memahami kata atau angka.

4. Bantuan profesional

Konsultasi dan terapi dari psikolog, terapis wicara, atau guru khusus disleksia untuk program belajar yang disesuaikan.

5. Dukungan emosional

Menjelaskan kepada anak bahwa disleksia bukan cerminan kecerdasan mereka, melainkan tantangan yang bisa dihadapi dengan sabar.

Disleksia pada anak merupakan gangguan belajar akibat perbedaan neurologis dan bukan tanda rendah kecerdasan. Deteksi dini dan penanganan tepat seperti metode fonik, terapi multidisiplin, dan dukungan emosional dapat membantu anak mengembangkan kemampuan baca-tulisnya dan meraih prestasi yang optimal.

Orangtua disarankan untuk berkonsultasi ke profesional pendidikan atau kesehatan bila gejala muncul. Dengan dukungan dan pendekatan yang konsisten, anak disleksia dapat berkembang dengan baik dalam lingkungan belajar yang mendukung.

Baca juga: Sejumlah siswa SD di Aceh Timur belajar sambil tengkurap

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article