Arsenal Kena 'Senjata Makan Tuan' Saat Imbang Lawan Sunderland, Mikel Arteta Sampai Frustrasi!

Liputan6.com, Jakarta Arsenal harus menelan hasil pahit saat bermain imbang 2-2 dengan Sunderland pada pekan ke-11 Premier League 2025/2026, Minggu (9/11) dini hari WIB. Hasil ini terasa menyesakkan karena The Gunners kebobolan di masa injury time, tepat ketika kemenangan sudah di depan mata.

Dalam laga di Stadium of Light, Arsenal sempat membalikkan keadaan lewat gol Bukayo Saka dan Leandro Trossard setelah tuan rumah unggul lebih dulu melalui Dan Ballard.

Namun, drama terjadi di menit keempat tambahan waktu babak kedua saat Brian Brobbey mencetak gol akrobatik untuk menyamakan kedudukan. Brobbey mencetak gol yang membuat skor menjadi 2-2.

Hasil imbang ini mengakhiri rentetan delapan kemenangan beruntun Arsenal di semua kompetisi tanpa kebobolan satu gol pun. Bukan kekalahan, akan tetapi terasa seperti kekalahan.

Gol Ballard menjadi yang pertama bersarang ke gawang Arsenal setelah 812 menit, menandai berakhirnya rekor impresif yang dibangun pasukan Mikel Arteta. Sang manajer pun merasa frustrasi dengan hasil tersebut.

Meski kecewa berat, Mikel Arteta menolak menyalahkan para pemainnya. Ia memilih menyoroti sisi positif dari performa tim yang tetap solid di tengah badai cedera.

“Kami telah memenangkan 10 pertandingan terakhir, tidak kebobolan gol, kami punya tujuh pemain yang cedera, dan tim tampil fenomenal. Jadi mari kita terus maju,” kata Arteta kepada BBC Sport.

Pelatih asal Spanyol itu menegaskan, Arsenal sebenarnya punya peluang untuk mengunci kemenangan.

“Kami kebobolan satu gol dan sangat kecewa karena bahkan di akhir pertandingan kami memiliki peluang besar dengan [Riccardo Calafiori] dan Mikel [Merino] untuk memenangkannya. Tapi itu tidak ditakdirkan terjadi, jadi kami harus menerimanya,” ucapnya.

Sunderland memang tampil dengan gaya yang selama ini dipakai Arsenal untuk 'membunuh' lawannya yakni bola-bola atas dan duel fisik di kotak penalti. Kini, cara itu jadi 'senjata makan tuan' bagi Arsenal.

Dua gol yang bersarang ke gawang David Raya lahir dari duel fisik dan kekuatan udara, sesuatu yang sebenarnya sudah diantisipasi Arteta.

“Apresiasi untuk mereka, itu adalah jenis permainan yang ingin mereka mainkan dan Anda harus mengatasinya. Kami kebobolan gol dengan cara yang kami tahu merupakan salah satu kekuatan terbesar mereka. Setiap kali ada pelanggaran atau lemparan jauh, mereka menciptakan tekanan,” ujar Arteta.

Sumber: FotMob