Pejabat lama Menteri Keuangan Sri Mulyani saat acara serah terima jabatan di Kemenkeu, Jakarta, Selasa (9/9/2025). Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sri Mulyani telah menyerahterimakan jabatannya sebagai Menteri keuangan kepada Purbaya Yudhi Sadewa. Serah terima dilakukan hari ini di Gedung Djuanda 1 Kementerian Keuangan.
Bagi Sri Mulyani, Kementerian Keuangan sudah menjadi bagian penting dari perjalanan hidupnya. Telah satu dekade terakhir sejak ditunjuk Presiden RI ke-7 Jokowi pada 2016 ia tetap bertahan di posisi itu .
Saat Presiden Prabowo menjabat sebagai Presiden Sri Mulyani bahkan kembali ditunjuk di posisi yang sama sebelum resmi digantikan kemarin.
Di era Presiden RI ke-6 Bambang Susilo Yudhoyono Sri Mulyani juga menduduki jabatan tersebut dari 2005-2010 sebelum gonjang-ganjing politik Bank Century. Berulangkali ia harus hadir di DPR untuk menjelaskan skandal penyelamatan bank itu.
Pada 2010, ia mundur dari jabatan Menkeu dan memilih untuk mengambil amanah lain sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Namun ada satu petikan pernyataan yang cukup diingat saat itu ketika Sri Mulyani mundur. Kepada wartawan ia menyatakan dengan tegas, 'I'll be back." Suatu sikap bahwa Sri Mulyani belum sepenuhnya meninggalkan 'panggung'.
Pernyataan yang kemudian dibuktikan saat Jokowi mengangkat ekonom senior Univesitas Indonesia itu. Ia kembali duduk di kabinet dan kembali mengisi posisi menteri keuangan.
Kini saat digantikan oleh Presiden Prabowo, tidak ada lagi pernyataan-pernyataan seperti halnya yang ia nyatakan pada 2010. Saat serah terima jabatan ia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan jajaan yang telah membantunya. Mengenakan kebaya marun, berulangkali wanita kelahiran Tanjungkarang Lampung itu melempar senyum.
Sri Mulyani menyebut jabatan sebagai Menteri Keuangan merupakan kehormatan besar sekaligus keistimewaan yang diberikan kepadanya oleh negara. Ia mengaku merasa bangga dapat mengabdi dan membantu Presiden dalam mewujudkan cita-cita Republik Indonesia.
"Saya berterima kasih atas kepercayaan dan kehormatan tersebut", kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas segala kekurangan selama dirinya memimpin Kemenkeu. Ia menyadari tidak ada manusia yang sempurna dalam menjalankan tugas negara.
"Tidak ada gading yang tak retak, tidak ada manusia yang sempurna. Pasti dalam menjalankan amanah ada kekurangan, ada kehilafan. Untuk itu, saya dengan rendah hati memohon maaf", ucapnya.
Sri Mulyani turut berpesan kepada seluruh jajaran Kemenkeu untuk tetap profesional, menjaga integritas, dan mendukung kepemimpinan baru agar keberlanjutan tata kelola keuangan negara tetap terjaga.