Liputan6.com, Jakarta Barcelona tengah berada dalam momen penting yang dapat menentukan arah tim di musim 2025/2026. Ban kapten yang selama ini melekat pada lengan Marc-Andre ter Stegen terancam berpindah tangan akibat konflik internal yang memanas.
Situasi ini membuka ruang bagi munculnya nama baru sebagai pemimpin di ruang ganti. Menariknya, bukan pemain paling senior seperti Robert Lewandowski yang dijagokan, melainkan Frenkie de Jong.
Gelandang asal Belanda dinilai memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, serta pengaruh yang besar di dalam skuad. Meskipun pernah dibenci fans karena kasus pemotongan gaji pada periode Covid-19, nyatanya dia masih penting bagi klub.
Perubahan ini bukan hanya soal rotasi ban kapten, tetapi juga cerminan arah baru yang ingin ditempuh Barcelona. Klub ingin membentuk kelompok kepemimpinan yang lebih dinamis dan responsif terhadap tantangan yang makin berat.
Frenkie de Jong Menjadi Kandidat Terdepan
Menurut El Desmarque, Barcelona serius ingin mencopot peran kapten dari Ter Stegen. Pemain asal Jerman itu tengah dalam sorotan setelah disebut-sebut enggan berbagi informasi medis yang krusial untuk proses pendaftaran pemain baru, tindakan yang menciptakan gesekan dengan manajemen klub.
Pencopotan jabatan kapten diyakini bukan sekadar keputusan teknis, tetapi langkah strategis untuk mendorong kepergian Ter Stegen secara halus.
Di sisi lain, Frenkie de Jong dianggap sebagai sosok yang layak mengambil alih peran tersebut. Eks pemain Ajax Amsterdam tersebut dikenal sebagai pemain yang kalem, konsisten, dan mampu menjaga harmoni di ruang ganti.
Raphinha dan Araujo Berpeluang Dampinginya
Jika De Jong resmi ditunjuk sebagai kapten utama, maka posisi wakil kapten akan sangat menentukan dinamika kepemimpinan Barcelona musim depan. Nama Raphinha dan Ronald Araujo menjadi kandidat kuat untuk mendampingi De Jong.
Ketiganya dianggap mampu menciptakan keseimbangan antara pengalaman, ketegasan, dan kedekatan dengan para pemain muda.
Raphinha punya peluang besar, mengingat musim lalu ia beberapa kali mengenakan ban kapten dan menunjukkan kematangan. Selain itu, pengaruhnya di ruang ganti juga terus berkembang seiring performanya yang stabil.
Pedri juga masuk dalam pertimbangan, terutama karena kematangan emosionalnya yang di atas rata-rata untuk usianya. Lalu ada Gavi yang dikenal punya semangat juang tinggi, serta Inigo Martinez yang meski baru datang, langsung menunjukkan jiwa kepemimpinan.