INFO NASIONAL — Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono meninjau langsung pembukaan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 37 Gresik di UPT SMPN 30 Gresik, Jawa Timur. Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian pemantauan atas peluncuran 37 titik Sekolah Rakyat tambahan di seluruh Indonesia.
“Saya dan Pak Wamen terus berkeliling ke titik-titik Sekolah Rakyat. Pagi tadi di Lamongan, sekarang di Gresik. Kami ingin memastikan penyelenggaraannya berjalan lancar berkat dukungan semua pihak, seperti yang terlihat di Gresik ini,” ujar Gus Ipul, Senin, 4 Agustus 2025 lalu.
MPLS di SRMA 37 Gresik dimulai dengan pemeriksaan kesehatan gratis, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Langkah ini menjadi bagian penting dari strategi menyeluruh Sekolah Rakyat, guna memahami kondisi fisik dan mental para siswa sejak awal.
“Dengan hasil cek kesehatan ini, guru dan kepala sekolah tahu kondisi masing-masing siswa, baik secara fisik maupun psikis. Ini penting untuk pembinaan ke depan,” kata Gus Ipul.
Sekolah Rakyat dirancang bukan hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai pusat pengentasan kemiskinan terpadu. Para siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga dukungan gizi dari Badan Gizi Nasional (BGN), asrama yang aman, serta kelengkapan belajar seperti laptop dan delapan set seragam lengkap yang akan disalurkan akhir September 2025.
Sementara kurikulumnya mengacu pada kurikulum nasional yang diperkaya dengan pendidikan karakter dan keterampilan hidup. Sistem belajar 24 jam didukung dengan pendampingan oleh tenaga pengajar, wali asrama, serta pengamanan dan pembinaan dari unsur TNI-Polri untuk menjaga kedisiplinan dan kenyamanan lingkungan belajar.
Gus Ipul juga menjelaskan bahwa program ini menyasar keluarga secara menyeluruh. Saat anak-anak menempuh pendidikan, orang tua mereka mengikuti program pemberdayaan seperti pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, hingga renovasi rumah tidak layak huni.
“Anaknya sekolah, orang tuanya kita latih dan berdayakan agar bisa membuka usaha atau bekerja. Bahkan rumahnya juga kita bantu. Ini bagian dari program prioritas Presiden Prabowo,” ujarnya.
Dalam skema pemberdayaan ini, orang tua siswa juga didorong menjadi anggota Koperasi Desa Merah Putih, yang akan menampung dan memasarkan hasil produksi keluarga seperti makanan olahan dan kerajinan. Mereka pun menjadi bagian dari sasaran program nasional pembangunan 3 juta rumah layak huni.
Gus Ipul menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut serta mewujudkan Sekolah Rakyat, termasuk Pemerintah Kabupaten Gresik yang menginisiasi pengajuan lokasi dan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dan Kementerian PUPR.
“Setelah PU menyatakan layak, kami mulai rekrutmen guru dan siswa. Seleksi guru dipimpin Dinas Pendidikan, kurikulumnya juga disusun bersama Dinas Pendidikan. Ini kerja gotong royong,” kata dia.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap kelanjutan program ini, termasuk mendampingi lulusan Sekolah Rakyat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi maupun akademi kedinasan seperti Akmil.
Keberadaan Sekolah Rakyat di Gresik menjadi bukti bahwa pengentasan kemiskinan bukanlah pekerjaan satu pihak saja. Ia harus dilaksanakan secara kolaboratif, integratif, dan menyentuh semua aspek kehidupan keluarga — dari anak hingga orang tua.(*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini