Liputan6.com, Jakarta - Google AI Plus resmi hadir, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa menikmati paket baru kecerdasan buatan (AI) dirancang untuk membantu masyarakat Indonesia berkreasi dan bekerja lebih produktif.
"Hari ini, kami memperkenalkan Google AI Plus, sebuah paket baru yang dirancang untuk membantu masyarakat Indonesia berkreasi dan meningkatkan produktivitas mereka dengan Google AI," tulis Google di laman resminya, Kamis (4/9/2025).
Dengan akses ke Google AI lebih canggih, paket ini menawarkan solusi terjangkau untuk berbagai kebutuhan digital. Bagi pelanggan baru, raksasa mesin pencari itu menyediakan promo diskon 50 persen selama enam bulan pertama.
Harga Langganan Google AI Plus
Google AI Plus telah tersedia di Indonesia mulai hari ini dengan struktur harga yang kompetitif. Berapa harga Google AI Plus? Saat ini, pengguna bisa menikmati layanan AI ini dengan harga Rp75.000 per bulan.
Untuk waktu yang terbatas, pelanggan Google AI baru akan mendapatkan penawaran menarik berupa diskon 50 persen untuk enam bulan pertama langganan.
Apa yang Ditawarkan Google AI Plus?
Lewat Google AI Plus, proses kreatif dapat dilakukan lebih mudah, baik itu dari membuat video berkuaalitas tinggi menggunakan Veo 3 Fast, model generatif terbaru dari Google.
Tak hanya itu, tersedia juga akses ke alat AI lain seperti Whisk dan Flow untukmembantu pembuatan gambar dan video secara instan.
Bagi pelajar dan peneliti, paket ini membuka akses ke Gemini 2.5 Pro serta fitur tambahan di NotebookLM. Fitur ini ideal untuk mengerjakan proyek besar, persiapan ujian, hingga riset akademis.
Bantu Pengguna Lebih Produktif Sehari-hari
Google AI Plus juga menyatu dengan aplikasi Google populer, seperti Gmail, Docs, dan Sheets. Dengan integrasi ini, pengguna bisa lebih cepat menyusun email, mengatur rencana proyek, hingga membuat presentasi.
Google bahkan memberi contoh bagaimana first jobber bisa terbantu di hari pertama kerja. Mulai dari menyusun jadwal di Sheets, menganalisis laporan lewat NotebookLM, membuat video presentasi dengan Flow, hingga menulis email profesional di Gmail—semua bisa dilakukan lebih cepat dengan bantuan Gemini.
Google Bantah 2,5 Miliar Akun Gmail Diretas
Di sisi lain, Google akhirnya buka suara tentang kabar mengejutkan terkait 2,5 miliar akun Gmail kena retas melalui serangan phishing.
"Kami ingin meyakinkan pengguna kami, perlindungan Gmail kuat dan efektif," tulis Google dalam pernyataan resmi di laman web, Selasa (2/9/2025).
Isu ini mencuat setelah beredar klaim mengatakan, Google telah mengirimkan peringatan massal ke semua pengguna Gmail terkait dugaan kebocoran data.
Namun, raksasa mesin pencari tersebut langsung menegaskan, "pernyataan ini sepenuhnya salah".
Meski sudah dibantah, Google tidak menutup mata adanya serangan siber terjadi sejak Uni 2025. Menurut Grup Intelijen Ancaman Google (GTIG), para pelaku kejahatan siber menggunakan taktik rekayasa sosial.
Pelaku Pakai Taktik Rekayasa Sosial
Dalam aksinya, pelaku kejahatan menyamarkan diri mereka sebagai staf TI selama panggilan telepon persuasif dan membujuk seorang karyawan Google untuk menyetujui aplikasi berbahaya terhubung ke Salesforce.
"Hal ini memungkinkan penyerang untuk mencuri detail kontak, nama perusahaan, dan catatan terkait," jelas Google.
Perusahaan juga mengonfirmasi, tidak ada kata sandi pengguna dicuri. Namun, data dicuri sudah disalahgunakan dalam berbagai serangan phishing.
Di sejumlah forum, banyak pengguna Gmail melaporkan telah menjadi korban email phishing, panggilan telepon palsu, dan pesan teks palsu.