
MENTERI Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga akhir September 2025 mencapai Rp371,5 triliun, atau sekitar 1,56% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dari sisi pendapatan negara, hingga akhir September 2025 tercatat sebesar Rp1.863,3 triliun, atau 65,0% dari target outlook yang sebesar Rp2.865,5 triliun. Sementara, belanja negara hingga 30 September 2025 mencapai Rp2.234,8 triliun, atau 63,4% dari outlook sebesar Rp3.527,6 triliun.
"Hingga September 2025, defisit anggaran tercatat Rp371,5 triliun. Lebih rendah dari outlook tahun ini sebesar 2,78% dari PDB," kata Purbaya dalam konferensi pers APBN Kinerja dan Fakta (KiTa) di Jakarta, Selasa (14/10).
Lebih rinci, ia mengatakan realisasi pendapatan negara pada September 2025 mengalami penurunan 7,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp2.008,6 triliun.
Pendapatan perpajakan menjadi kontributor utama dengan capaian Rp1.516,6 triliun, atau 63,4% dari target. Sementara penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat Rp346,7 triliun, setara 72,3% dari target.
Sementara, belanja negara hingga 30 September 2025 tumbuh 4,8% dibandingkan tahun lalu. Belanja pemerintah pusat mencapai Rp1.589,9 triliun atau 59,7% dari outlook, sedangkan transfer ke daerah sebesar Rp644,9 triliun atau 72,4% dari outlook.
Untuk keseimbangan primer tercatat masih surplus sebesar Rp18,0 triliun. Hal ini, kata menkeu, menunjukkan konsolidasi fiskal yang terus berlanjut.
"Ini menunjukkan APBN yang tetap adaptif dan kredibel," pungkasnya. (Ins/E-1)