Jakarta (ANTARA) - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), lembaga keuangan nonbank (LKNB), yang berfokus pada pembiayaan sektor infrastruktur, membukukan lonjakan pendapatan bunga bersih sebesar 32,3 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp255,1 miliar pada semester I 2025.
Presiden Direktur IIF Rizki Pribadi Hasan menyampaikan, dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis, capaian tersebut mendorong peningkatan laba bersih sebesar 27 persen yoy menjadi Rp85,32 miliar.
Ia mengatakan perseroan juga berhasil menekan bunga hingga turun 8,3 persen yoy menjadi Rp371,1 miliar, sekaligus memperkuat marjin laba bersih menjadi 13 persen.
Ia menuturkan kinerja positif tersebut salah satunya didukung oleh upaya perseroan dalam menghadirkan pembiayaan inovatif melalui penerbitan obligasi jangka panjang senilai Rp1 triliun dengan tenor 10 tahun.
Rizki menyatakan obligasi tersebut bahkan mengalami oversubscription atau kelebihan permintaan hingga 2,2 kali, yang mencerminkan kepercayaan tinggi investor.
Sebagai lembaga pembiayaan di sektor infrastruktur, ia menyampaikan fokus pendanaan IIF mencakup ketenagalistrikan, telekomunikasi, jalan tol, air dan limbah, infrastruktur gas, bandara, pelabuhan, infrastruktur sosial, infrastruktur pariwisata, kereta api dan transportasi publik.
Perseroan menyediakan berbagai skema pembiayaan fund-based dan non-fund-based untuk proyek infrastruktur publik maupun swasta serta layanan konsultasi berupa pendampingan teknis dan finansial untuk memastikan proyek berjalan secara efektif dan efisien sesuai standar environmental, social, and governance (ESG).
"Peranan IIF ini kan bukan menjadi kompetitor di industri keuangan di Indonesia, namun justru menjadi mitra. Kami menjadi satu-satunya LKNB yang fokus pada infrastruktur. Meskipun pembiayaan infrastruktur bisa dilakukan oleh perbankan, namun secara LKNB kita menjadi satu-satunya," ujarnya.
Pihaknya pun optimistis terhadap peluang pembiayaan infrastruktur ke depannya, sejalan dengan pertumbuhan sektor infrastruktur yang diharapkan akan terus positif.
"Infrastruktur merupakan komponen penting bagi suatu negara dalam membangun kesejahteraan dan pertumbuhan ekonominya. Jadi, peluang untuk pembangunan infrastruktur itu selalu terbuka," ucap Rizki.
Baca juga: IIF salurkan Rp42,5 triliun pembiayaan infrastruktur strategis di RI
Baca juga: IIF raih penghargaan ESG dari Kehati karena pembiayaan berkelanjutan
Baca juga: IIF bukukan laba bersih Rp85,3 miliar semester I, tumbuh 27 persen
Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.