Sejumlah pekerja di area pembangunan salah satu industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Industri pengolahan nonmigas (IPNM) atau manufaktur mencatatkan investasi sebesar Rp366,6 triliun pada semester I 2025. Kontribusi ini setara 39 persen dari total investasi nasional yang mencapai Rp942,9 triliun.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, realisasi tersebut menjadi modal penting untuk menjaga pertumbuhan sektor manufaktur. Sektor ini juga menyerap 19,60 juta tenaga kerja atau 13,45 persen dari total tenaga kerja nasional pada Februari 2025.
“Realisasi investasi IPNM selama periode Januari sampai Juni tahun ini mencapai Rp366,6 triliun atau menyumbang sekitar 39 persen dari total investasi nasional,” kata Agus di Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Agus menambahkan, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Agustus 2025 berada di level 53,55, menunjukkan kondisi ekspansif. Sementara, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sektor IPNM tumbuh 5,60 persen secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen.
“Angka ini memperlihatkan ekspansi yang sehat, selaras dengan perannya sebagai pilar utama ekonomi dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 16,92 persen,” ujar Agus.
Dari sisi ekspor, IPNM menyumbang 80 persen dari total ekspor nasional, dengan nilai 128,13 miliar dolar AS pada Januari–Juni 2025. Total ekspor nasional pada periode yang sama tercatat sebesar 160,16 miliar dolar AS.
Agus menilai sektor manufaktur masih bisa ditingkatkan dengan memperluas kapasitas produksi dan membuka akses pasar lebih luas, baik domestik maupun global.
sumber : Antara