Liputan6.com, Jakarta Son Heung-min tumbuh menjadi pesepak bola Asia paling bersinar dalam satu dekade terakhir. Di balik keberhasilannya, ia menyimpan kekaguman besar pada sosok Cristiano Ronaldo.
Ronaldo, yang saat ini membela Al Nassr, pernah memperkuat Manchester United, Real Madrid, hingga Juventus. Sekarang, bintang Portugal itu sudah berusia 40 tahun. Ia merupakan salah satu pesepak bola terbaik sepanjang sejarah.
Bicara Ronaldo episode Manchester United, pasti banyak yang ingatannya langsung tertuju ke musim 2007/08. Musim itu, CR7 menjalani musim luar biasa bersama Red Devils dan menyapu hampir semua gelar.
Kegemilangan Ronaldo Muda
Musim 2007/08 menjadi saksi kegemilangan Ronaldo di Old Trafford. Ia mencetak 42 gol dalam 49 laga, sebuah pencapaian luar biasa di usia muda.
Kontribusinya membawa Manchester United meraih trofi Premier League dan Liga Champions. Ronaldo menjadi top skor di kedua kompetisi itu sekaligus pemain terbaik di Eropa.
Dominasi di Premier League
Ronaldo mencetak 31 gol dan enam assist di Premier League musim itu. Ia unggul jauh atas Fernando Torres dan membawa MU menjuarai liga dengan 87 poin.
Tim asuhan Sir Alex Ferguson menyegel gelar liga kesepuluh mereka. Ronaldo meraih Sepatu Emas dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Premier League.
Raja Liga Champions
Di Liga Champions, Ronaldo mencetak delapan gol dan menjadi top skor. MU mengalahkan Chelsea di final lewat adu penalti meski Ronaldo sempat gagal mengeksekusi tendangan.
Gelar Liga Champions itu menjadi yang ketiga bagi Manchester United. Bagi Ronaldo, trofi tersebut membuka jalan menuju status pemain terbaik dunia.
Gelar Individu Bertabur Cahaya
Ronaldo menyapu bersih penghargaan individu musim itu. Ia meraih Sepatu Emas Eropa, UEFA Club Footballer of the Year, hingga Ballon d'Or pertamanya.
Pengakuan atas performanya begitu lengkap, bahkan FIFA menobatkannya sebagai Pemain Terbaik Dunia. Musim 2007/08 benar-benar musim luar biasa bagi CR7 dalam kariernya yang fenomenal.