Peneliti asal AS Profesor Peter Berkowitz saat memberikan orasi ilmiah di Pascasarjana UI, Sabtu (24/8/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Nama Peter Berkowitz menjadi sorotan setelah pihak Rektorat Universitas Indonesia (UI) mengundangnya sebagai narasumber dalam acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas Program Pascasarjana UI pada Sabtu (23/8/2025).
Nama tersebut dipermasalahkan karena pandangannya yang kerap mendukung agenda zionisme Israel di Palestina. Menurut beberapa artikel yang ditulisnya, profesor tersebut menilai penjajahan Israel terhadap Palestina merupakan hak untuk membela diri. Tak hanya itu, dalam salah satu tulisan bertajuk The Sinai Option, Berkowitz bahkan mengusulkan pemindahan warga Gaza ke Sinai yang berada dalam wilayah Mesir.
Interaksi Berkowitz terhadap tokoh dan kaum cendikiawan di Indonesia bukanlah kali pertama. Berkowitz tercatat pernah mengajak makan siang Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat yang bersangkutan melakukan lawatan internasional ke Amerika Serikat pada Senin hingga Kamis (16-19/9/2024).
Dilansir dari website jatim.nu.or.id, Gus Yahya, demikian tokoh itu kerap disapa, kala itu berdiskusi dengan sejumlah tokoh dari The Heritage Foundation, seperti Edwin Fuelner dan Jeff Smith. The Heritage Foundation merupakan sebuah lembaga think thank yang berpengaruh dalam proses perumusan kebijakan di Partai Republik.
Usai pertemuan selama dua jam lebih dengan para tokoh dari The Heritage Foundation, Gus Yahya yang juga merupakan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI diajak makan siang bersama Peter Berkowitz. Berkowitz disebut sebagai mantan Kepala Divisi Perencanaan Kebijakan Kementerian Luar Negeri AS yang memiliki pengaruh dan jaringan luas di lingkaran-lingkaran pembuatan kebijakan di negara Paman Sam itu.
Dalam artikel berjudul 'Gus Yahya Perkenalkan Gagasan NU Soal Peradaban di Amerika Serikat' tersebut, ditulis: "Berkowitz bukan orang asing bagi Gus Yahya mengingat ia pernah terlibat sebagai narasumber dalam Forum R20 yang digelar NU di Bali, November 2022. Dalam jamuan makan siang itu, Berkowitz memuji inisiatif yang telah digelar NU itu. Menurutnya, forum itu merupakan inisiatif luar biasa penting yang meninggalkan kesan tak terlupakan. Karena kesan itu, ia lantas menyambungkan Gus Yahya dengan simpul-simpul strategis di AS yang diharapkan dapat mendukung dan membantu NU dalam inisiatif-inisiatif internasional lebih lanjut."