REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Jenderal Ahmad Yani di Kota Semarang, Jawa Tengah resmi melayani penerbangan internasional, dengan ditandai penerbangan perdana AirAsia rute Kuala Lumpur–Semarang pada Jumat (5/9/2025). Penerbangan itu akan beroperasi dengan frekuensi tujuh kali dalam sepekan.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, langkah itu merupakan tindak lanjut dari penetapan 36 bandara internasional yang sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto. Presiden Prabowo ingin memperluas konektivitas, meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, serta memperkuat perekonomian daerah.
Dudy menyampaikan, pembukaan kembali rute internasional adalah bagian dari strategi besar pemerintah dalam memperluas aksesibilitas transportasi udara di luar kota-kota besar. "Serta memperkuat posisi Indonesia dalam jaringan konektivitas global," ujar Dudy di Jakarta, Jumat.
Wakil Gubernur Jawa Tengah (Wagub Jateng) Taj Yasin Maimoen menyampaikan, penerbangan internasional akan membuka pintu baru bagi Provinsi Jateng dalam menjaring wisatawan mancanegara. Langkah itu sekaligus memperluas pasar produk daerah.
"Dengan penerbangan langsung, hal ini akan mempermudah pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, meningkatkan sektor pariwisata, dan membuat Jawa Tengah semakin dikenal di luar negeri," ujar Taj Yasin.
Menurut dia, saat ini, sudah ada sebanyak 8.553 penumpang yang akan terbang, baik dari Jawa Tengah maupun dari Kuala Lumpur. "Apakah ada dampaknya? Data menunjukkan bahwa pada tahun 2024 ada 593 wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Tengah dan hari ini terbukti 8.553 penumpang yang akan terbang baik dari Jawa Tengah maupun dari Kuala Lumpur."
CEO InJourney Airports Regional IV Rahadian D Yogisworo menyebut rute internasional Bandara Ahmad Yani akan memberikan dampak yang signifikan bagi konektivitas Jateng. Menurut dia, pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19, Bandara Jenderal Ahmad Yani melayani hampir 230 ribu penumpang internasional.
"Dengan dibukanya kembali penerbangan internasional ini, kami optimistis Semarang dapat kembali menjadi salah satu pintu gerbang utama Jawa Tengah. Harapan kami, penerbangan Kuala Lumpur–Semarang ini menjadi awal dari konektivitas yang lebih luas, termasuk rencana pembukaan rute baru ke Singapura pada November mendatang," ujar Rahadian.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah Muhammad Masrofi, menambahkan, penerbangan internasional akan memberikan dorongan signifikan bagi sektor pariwisata. Selain itu, pelaku usaha lokal di sektor pariwisata, jasa, dan perdagangan akan mendapat angin segar dari terbukanya kembali akses internasional
“Dengan rute Kuala Lumpur-Semarang yang sudah beroperasi, serta rencana maskapai Scoot membuka rute Semarang-Singapura pada akhir 2025, kami optimistis kunjungan wisatawan mancanegara dapat tumbuh hingga 38 persen, lebih tinggi dibanding peningkatan 28 persen pada 2023-2024," ucap Masrofi.
Sejalan dengan itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) DPD Jawa Tengah Alex Gunarto, menilai penerbangan internasional langsung dari Semarang akan memperluas pasar wisata. "Kami sangat menyambut baik dengan adanya penerbangan ini. Akses yang lebih mudah bagi wisatawan mancanegara tentu akan meningkatkan kunjungan ke Jawa Tengah," ucapnya.
Salah satu wisatawan mancanegara asal London, Inggris, Cameroon, yang ikut dalam penerbangan perdana tersebut mengaku sangat terbantu dengan adanya rute Kuala Lumpu langsung ke Semarang. Dia menyebut, pembukaan rute internasional dapat mendorong lebih banyak wisatawan asing untuk datang ke Semarang.
"Ini adalah kunjungan kedua saya ke Semarang. Dengan adanya penerbangan langsung, perjalanan saya menjadi jauh lebih mudah dan cepat. Sebelumnya saya harus terbang ke Surabaya lalu melanjutkan perjalanan dengan kereta api, yang tentu memakan waktu lebih lama. Sekarang jauh lebih praktis," ucap Cameroon.