Liputan6.com, Jakarta - Sejak tiba di Old Trafford untuk menangani Manchester United, Ruben Amorim selalu menggunakan pakem 3-4-2-1. Namun, banyak fans maupun pandit yang mengkritik skema tiga bek pelatih asal Portugal tersebut.
Sayangnya hujan kritik dan serangkaian hasil negatif tidak juga membuat Amorim tergerak untuk mengganti sistemnya. Ia seolah tidak mampu mengambil langkah yang lebih adaptif ketika mengalami kebuntuan.
Serasa tidak cukup dengan dikritik, Amorim juga menjadi bahan olokan dari berbagai kalangan di berbagai penjuru muka bumi. Penyebabnya juga tidak jauh dari sikap keras kepalanya dalam memakai formasi tiga bek.
Spurs dan Man United memasuki pertandingan dengan satu tujuan yaitu final Liga Eropa pekan depan. Kedua pelatih mengistirahatkan beberapa pemain utama dan melewati malam itu tanpa ada kekhawatiran akan cedera baru.
Ruben Amorim Disindir untuk Beralih ke 4-3-3
Pada jeda internasional Oktober 2025, Kamerun bertandang ke Mauritius dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika yang berakhir dengan skor 2-0. Penggawa MU Bryan Mbeumo tampil positif dengan membukukan satu gol di menit akhir.
Namun, cerita lain hadir dari sisi lapangan. Suporter Mauritius membawa spanduk yang ditujukkan pada Mbeumo dan bertuliskan “katakan pada Ruben Amorim tentang 4-3-3”.
Pendukung tersebut seakan meminta Mbeumo agar memberi saran kepada Amorim agar mengubah formasin bermain, dengan harapan kinerja Manchester United meraih hasil lebih baik.
Obsesi Ruben Amorim dengan 3-4-2-1
Sindirian suporter Mauritius menunjukkan keheranan mereka terhadap Amorim yang begitu keras kepala. Banyak yang menilai sang nakhoda seharusnya menyesuaikan gaya permainan dengan profil penggawa yang dimiliki.
Akibat kebijakan Amorim, MU melewati musim sulit pada 2024/2025 dan hanya menempati posisi ke-15 di liga. Rapor tersebut membuat Setan Merah tidak bermain di kompetisi Eropa musim ini.
Catatan buruk tersebut juga tidak membuat Amorim menyadari kelemahan taktiknya. Dia bersikeras menerapkan 3-4-2-1. Dampaknya, kinerja MU masih inkonsisten dan disingkirkan klub Divisi IV Grimsby Town di Carabao Cup.