Washington (ANTARA) - Penutupan pemerintah yang sedang berlangsung di Amerika Serikat (AS) menyebabkan kerugian hingga 15 miliar dolar AS (sekitar Rp249,2 triliun) terhadap perekonomian negara tersebut setiap harinya, kata Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Rabu.
"Saya telah mencatat kerugian terhadap perekonomian, mungkin hingga 15 miliar dolar AS per hari," kata Bessent kepada CNBC ketika ditanya apakah penutupan tersebut merugikan perekonomian.
Tahun fiskal baru AS dimulai pada 1 Oktober, tetapi Kongres gagal menyetujui anggaran, sehingga menyebabkan pemerintahan tidak dapat berfungsi.
Penutupan pemerintah di AS menyebabkan penghentian operasi beberapa lembaga pemerintah yang didanai langsung oleh Kongres karena kurangnya anggaran untuk tahun fiskal berikutnya, sebuah situasi yang tidak jarang terjadi.
Presiden Donald Trump sebelumnya mengumumkan bahwa dia dapat memanfaatkan penutupan pemerintah untuk merekrut banyak staf dan memotong gaji.
Dia mengeklaim bahwa sikap Partai Demokrat menciptakan kebuntuan anggaran, dan Gedung Putih memanfaatkan situasi saat ini untuk menghilangkan program-program yang tidak disukai Partai Republik.
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Los Angeles tetapkan keadaan darurat akibat operasi ICE
Baca juga: IHSG ditutup turun di tengah wait and see pertemuan Trump dan Jinping
Penerjemah: Katriana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.