Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat, menyatakan tidak akan ada lagi kebutuhan menempatkan pasukan asing di Ukraina setelah perjanjian damai ditandatangani.
Mengomentari pertemuan “koalisi sukarela” di Paris pada Kamis (4/9), pada sesi pleno Forum Ekonomi Timur di Vladivostok, Putin mengatakan jika pasukan asing ditempatkan di Ukraina, mereka akan menjadi target sah bagi militer Rusia.
Koalisi Sukarela (coalition of the willing) merupakan sekelompok negara yang memberikan dukungan militer kepada Ukraina dan menjanjikan pasukan setelah gencatan senjata.
“Mengenai kemungkinan kontingen militer di Ukraina. Jika mereka muncul di Ukraina hari ini, mereka akan menjadi target sah bagi militer Rusia,” kata Putin.
“Jika tercapai kesepakatan yang mengarah kepada perdamaian, perdamaian jangka panjang, maka saya tidak melihat alasan bagi keberadaan mereka di wilayah Ukraina. Itu saja. Karena jika kesepakatan ini tercapai, tidak ada keraguan bahwa Rusia akan memenuhinya secara penuh.”
Putin kembali mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk bertemu di Moskow, menyebut ibu kota Rusia itu sebagai “tempat terbaik” untuk pertemuan tersebut.
“Jika ada yang benar-benar ingin bertemu dengan kami — kami siap. Tempat terbaik untuk itu adalah ibu kota Federasi Rusia, kota pahlawan Moskow,” ujarnya.
Putin mengatakan bahwa belum lama ini Kiev menolak kemungkinan kontak dengan Rusia, namun sekarang meminta perundingan.
Menanggapi potensi kekhawatiran keamanan delegasi Ukraina, Putin berjanji akan menjamin keselamatan mereka sepenuhnya.
“Pihak Ukraina menginginkan pertemuan ini dan mengusulkan pertemuan ini. Saya berkata: ‘Saya siap, silakan datang. Kami akan sepenuhnya memastikan kondisi kerja dan keamanan. Jaminannya seratus persen,’” tegasnya.
Pada saat yang sama, ia menyebut tuntutan Ukraina untuk memilih lokasi pertemuan sebagai “berlebihan.”
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kremlin: Komunikasi Rusia-Ukraina soal negosiasi masih berlanjut
Baca juga: Pemimpin Eropa ancam beri sanksi Rusia jika tak ikut trilateral
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.