Bangkok (ANTARA) - Raja Thailand Maha Vajiralongkorn secara resmi mengesahkan penunjukan Anutin Charnvirakul sebagai perdana menteri (PM) baru negara tersebut pada Minggu (7/9), demikian diumumkan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Thailand Arpath Sukhanunth.
Dalam sebuah upacara yang digelar di kantor pusat Partai Bhumjaithai, Arpath membacakan perintah kerajaan yang menunjuk Anutin sebagai PM, setelah dia memperoleh dukungan mayoritas dalam pemungutan suara parlemen pada Jumat (5/9).
Dalam pidato resmi pertamanya sebagai PM, Anutin meyakinkan publik bahwa pemerintahannya berkomitmen penuh untuk bekerja tanpa lelah dan dengan dedikasi yang teguh demi membantu Thailand segera keluar dari krisis yang tengah dihadapi, meskipun terdapat berbagai kendala dalam pelaksanaan tugas.
Anutin menyatakan bahwa pemerintahannya akan secara aktif mendorong transparansi dan mempercepat proses hukum apabila diperlukan, seraya menekankan bahwa sistem peradilan harus berjalan secara independen sesuai dengan mekanisme yang diatur dalam konstitusi dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Pemerintahan saya bertujuan untuk mengamendemen konstitusi, membuka jalan bagi perumusan piagam baru melalui proses hukum yang telah ditetapkan," ujarnya, sambil menegaskan niat untuk membubarkan parlemen dalam jangka waktu empat bulan setelah menjabat, sebagaimana telah disepakati.

PM Thailand menyatakan keyakinannya bahwa dia akan mendapatkan dukungan dari semua sektor, dan menegaskan bahwa pemerintahannya bertujuan untuk meletakkan fondasi yang kuat bagi pemerintahan berikutnya guna menjamin kesejahteraan rakyat, stabilitas, dan kemakmuran yang berkelanjutan.
Pengesahan kerajaan ini membuka jalan bagi pembentukan kabinet dan penyampaian kebijakan kepada parlemen, sebuah formalitas yang harus dilakukan sebelum pemerintahan baru secara resmi mulai menjalankan tugasnya.
Anutin, yang berusia 58 tahun dan merupakan ketua Partai Bhumjaithai, sebelumnya pernah menjabat sebagai wakil PM dalam beberapa pemerintahan, serta memegang jabatan menteri dalam negeri dan kesehatan masyarakat Thailand.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.