TEMPO.CO, Bekasi – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan bahwa keputusan terkait jabatannya sebagai sekjen partai sepenuhnya menjadi kewenangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Hal itu disampaikan Hasto ketika ia tiba di kediamannya di Perumahan Villa Taman Kartini, Kota Bekasi pada Sabtu, 2 Agustus 2025 usai menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto yang telah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia dibebaskan dari rumah tahanan KPK usai Prabowo meneken keputusan presiden soal amnesti itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Susunan kepengurusan, termasuk posisi Sekjen, diserahkan sepenuhnya oleh Kongres kepada Ibu Ketua Umum,” ujar Hasto, Sabtu.
Meski sepenuhnya mengikuti keputusan Megawati, namun ia belum memastikan untuk menghadiri Kongres PDIP di Bali. Sebab, ia ingin menemui keluarga terlebih dahulu setelah beberapa waktu menjalani proses hukum dan tidak memiliki akses komunikasi secara bebas.
“Saya tadi sampaikan ke Saudara Roni untuk memberitahukan kepada Ibu Megawati, karena saya tidak membawa handphone sama sekali. Saya ingin bertemu keluarga terlebih dahulu, mengucapkan syukur bersama,” kata Hasto.
Hasto juga mengatakan setelah bertemu keluarga, dirinya akan segera menghubungi Megawati secara langsung. “Besok pagi saya akan melaporkan melalui telepon kepada Ibu Megawati dan mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan beliau,” ucapnya.
Di Bali, PDIP menggelar Kongres ke-VI yang mengukuhkan kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP untuk periode kepemimpinan 2025-2030. Pengukuhan ini dilakukan secara tertutup dalam kongres di Bali Nusa Dua Convention Center, Kuta Selatan, Badung, Bali.
Ketua Steering Committee Kongres VI PDIP Komarudin Watubun mengatakan peserta kongres mendesak pengukuhan Megawati dilakukan secepatnya. Adapun Megawati tidak dipilih dalam forum kongres ini.
“Karena memang sudah terpilih di rakernas kemarin, ini dikukukan kembali,” kata Komarudin di lokasi kongres, pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Megawati pun telah mengambil sumpah dan secara resmi kembali menempati posisi pucuk pimpinan partai banteng. Dengan demikian, Komarudin melanjutkan, Megawati tinggal menyusun struktur kepengurusan partai.