Surya Paloh Pertanyakan Istilah OTT KPK saat Penangkapan Bupati Kolaka Timur

2 days ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh mempertanyakan terminologi operasi tangkap tangan (OTT) yang digunakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat menangkap Bupati Kolaka Timur Abdul Azis. Menurut Surya Paloh, OTT seharusnya peristiwa yang terjadi di suatu tempat antara pemberi dan penerima yang sama-sama melanggar hukum.

“Agar terminologi OTT bisa diperjelas bagi kita bersama,” kata Surya Paloh seusai membuka rapat kerja nasional I Partai NasDem di Hotel Claro Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 8 Agustus 2025, dalam keterangan yang dirilis Partai NasDem. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surya mempertanyakan penerapan terminologi OTT yang dinilai tidak tepat dalam kasus Abdul Azis. Hal yang dipahami, kata Surya, OTT adalah peristiwa yang melanggar hukum antara pemberi maupun penerima. "Tapi kalau yang satu melanggar normanya ada di Sumatra Utara, katakanlah si pemberi, yang menerima ada di Sulawesi Selatan, ini OTT apa? OTT plus?” ujar Surya.

Menurut Surya, terminologi yang tidak tepat dapat membingungkan publik dan tidak mendukung jalannya pemerintahan. Ia pun meminta Fraksi NasDem di Komisi III DPR untuk memanggil KPK agar memberikan kejelasan mengenai terminologi OTT.

Surya Paloh juga menegaskan konsistensi sikap Partai NasDem dalam mendukung penegakan hukum. Namun, Surya Paloh mengingatkan agar proses penegakan hukum tidak didahului dengan drama. “Konsistensi sikap partai, penghormatan terhadap seluruh upaya penegakan hukum, itu tidak akan mundur, tidak akan deviasi,” ucapnya.

Surya juga menyayangkan adanya kecenderungan drama terlebih dahulu sebelum penegakan hukum dilakukan. “NasDem sedih, asalnya ada drama dulu, baru penegakan hukum. Sesudah penegakan hukum nanti mengharap amnesti. Itu tidak bagus juga,” ucap Surya.

Surya pun berpesan kepada kader NasDem agar tidak terlalu cepat berkomentar yang terkesan membela diri. Selain itu, Surya mempertanyakan penerapan asas praduga tidak bersalah yang dinilai tidak lagi berlaku dengan baik. “Apakah asas praduga tidak bersalah itu sama sekali tidak laku lagi di negeri ini?” tanya Surya.

Kemarin, KPK menetapkan lima orang tersangka dari operasi tangkap tangan yang dilakukan di tiga wilayah yaitu Jakarta, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Salah satu tersangka adalah Bupati Kolaka Timur Abdul Azis yang juga merupakan kader NasDem. 

Pelaksana tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, operasi tersebut terkait dengan dugaan korupsi dana alokasi khusus (DAK) pembangunan rumah sakit umum daerah di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.

“Pembangunan RSUD Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) dengan nilai proyek sebesar Rp 126,3 miliar, yang bersumber dari DAK,” kata Asep di Gedung Merah Putih KPK pada Sabtu dini hari, 9 Agustus 2025. Abdul Azis diduga meminta vendor memberikan commitment fee sebesar 8 persen dari total nilai proyek atau sekitar Rp 9 miliar. Nilai proyek adalah Rp126,3 miliar.

KPK menangkap Abdul Azis saat mengikuti Rapat Kerja Nasional Partai Nasdem di Makassar, Jumat, 8 Agustus 2025. Namun KPK membantah ada drama dalam penangkapak tersebut. “Nanti kami jelaskan kronologi dan konstruksi perkaranya seperti apa supaya masyarakat juga bisa menilai bahwa ini bukan drama, tetapi memang ada fakta-fakta perbuatannya,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Jumat, 8 Agustus 2025.

M. Rizki Yusrial dan Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor:

Read Entire Article