REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat capaian signifikan dari pengembangan ekosistem artificial intelligence (AI) yang dibangun sejak 2018. Direktur IT Digital Telkom Faizal Rochmad Djoemadi menyampaikan, perusahaan berhasil menghasilkan hampir Rp 1 triliun pendapatan dari berbagai solusi AI yang telah digunakan di berbagai sektor sejak tujuh tahun terakhir.
"Kalau diakumulasikan, kita sudah menghasilkan revenue (pendapatan) sekitar hampir Rp 1 triliun selama tujuh tahun (dari pengembangan solusi AI tersebut)," ujar Faizal dalam business update terkait “Penguatan Product Hero Digital & B2B Telkom di Market” di Senyata Senopati, Jakarta Selatan, Kamis (14/8/2025).
Faizal menjelaskan, fondasi AI Telkom dibangun sejak era awal data analytics, data engineering, data science, predictive analytics, hingga machine learning. Proses ini menjadi landasan penting bagi pengembangan berbagai solusi AI yang saat ini digunakan secara luas.
"Waktu itu namanya belum AI, tapi data analytics, data engineering, data science, predictive analytics, hingga machine learning. Itu semua fundamental atau landasan kita untuk membangun AI sekarang," lanjut Faizal.
Faizal mengatakan, solusi AI yang dikembangkan Telkom juga meliputi social media analytics, legal analytics, CCTV analytics, hingga chat AI assistance. Teknologi ini telah dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari analisis media sosial hingga penyederhanaan regulasi pemerintah maupun perusahaan.
Ia menyampaikan, Telkom telah menghadirkan lebih dari 50 solusi AI sejak 2018, dengan lebih dari 300 ribu interaksi. Distribusi pengguna terdiri dari 38 persen kementerian/lembaga, 20 persen BUMN dan sektor swasta, serta sisanya rumah sakit dan institusi pendidikan. Salah satu kontribusi pentingnya adalah Satu Data Indonesia, yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data lintas kementerian dan lembaga.
"Selama tujuh tahun tersebut, kita sudah menyediakan Satu Data Indonesia sebagai solusi capturing seluruh data dari kementerian dan lembaga berdasarkan analitik dan prediktif," ucap Faizal.
Ke depan, lanjutnya, Telkom fokus mempercepat akselerasi ekosistem AI agar manfaatnya menjangkau lebih banyak sektor. Salah satu langkah strategisnya adalah meluncurkan Telkom AI Center of Excellence di Bali.
"Insya Allah dua minggu lagi kita akan meluncurkan Telkom AI Center of Excellence di Bali," sambung Faizal.
Faizal menambahkan, ekosistem AI Telkom dibangun di atas empat pilar utama yang saling mendukung. Pilar tersebut mencakup Campus untuk riset dan inovasi, AI Playground sebagai infrastruktur, AI Connect untuk kolaborasi global dan lokal, serta AI Hub yang tersebar di berbagai kota besar.
Melalui AI Hub yang ada di sembilan kota besar, Telkom menyediakan pelatih, solusi, dan layanan konsultasi bagi pelanggan. Faizal berharap fasilitas ini menjadi ruang belajar dan kolaborasi bagi pelaku industri, akademisi, maupun masyarakat umum yang ingin memanfaatkan teknologi AI.
"Jadi mereka bisa belajar di sembilan AI Hub Telkom di seluruh Indonesia, kita sediakan pelatih, solusi, dan konsultasi untuk solusi AI," kata Faizal.