Jakarta (ANTARA) - Gen Z yang lahir antara 1997 hingga 2012 dikenal sebagai generasi yang tumbuh dengan perangkat digital dan media sosial. Kebiasaan mereka berinteraksi di dunia maya membentuk pola pikir yang terbuka, adaptif, dan kreatif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia kerja.
Di tengah tuntutan bisnis modern yang kompetitif, mereka tidak hanya mengandalkan kemampuan teknis, tetapi juga menyusun langkah kreatif dan otentik untuk membangun jaringan profesional. Berikut tujuh strategi efektif ala Gen Z yang dapat menjadi inspirasi dalam membangun relasi.
Baca juga: 8 cara gen Z mengelola kesehatan mental di era digital
7 strategi bangun relasi dan networking di dunia kerja dan bisnis
1. Mengandalkan media sosial secara profesional
Gen Z memanfaatkan platform seperti LinkedIn, Instagram, X, bahkan TikTok bukan hanya untuk hiburan, tetapi sebagai ruang memamerkan portofolio, membangun personal branding, serta memulai pendekatan proaktif lewat pesan langsung atau komentar dalam diskusi profesional.
2. Aktif berpartisipasi dalam komunitas online dan forum
Mereka aktif dalam komunitas digital berbasis minat, mulai dari desain, teknologi, bisnis hingga diskusi profesional, untuk saling berbagi wawasan, membangun reputasi, dan menemukan kolaborator potensial.
3. Personal branding yang konsisten dan autentik
Gen Z sadar bahwa branding pribadi penting. Dengan citra yang konsisten dan otentik di berbagai platform digital, mereka lebih mudah diingat dan dianggap kredibel oleh profesional di industri terkait.
4. Mengikuti acara virtual dan webinar
Pandemi mendorong adopsi acara virtual. Gen Z memanfaatkannya sebagai peluang belajar dan bertemu profesional lewat sesi tanya jawab, ruang obrolan, dan interaksi langsung tanpa batas geografis.
Baca juga: 7 tips produktif tanpa burnout ala Gen Z dengan gaya slow living
5. Ikut proyek freelance dan kolaborasi
Lewat platform seperti Upwork dan Fiverr juga proyek sukarela, Gen Z membangun koneksi luas, bertemu klien dan mentor potensial sambil memperkuat portofolio.
6. Membuat konten profesional yang relevan
Blog, video edukatif, atau podcast menjadi media mereka untuk mengekspresikan pengetahuan serta membuka diskusi. Konten yang konsisten dan berkualitas menjadi magnet profesional dan kolaborasi.
7. Membangun hubungan mentorship dan percakapan otentik
Gen Z memilih pendekatan informal dan berbasis keotentikan. Mereka memulai hubungan dengan empati, rasa ingin tahu, dan nilai bersama, bukan sekadar mencari keuntungan posisi atau jabatan. Fokusnya adalah koneksi manusiawi, bukan sekadar profesional.
Dengan demikian, metode ini tidak hanya memanfaatkan kekuatan digital Gen Z, tetapi juga menjawab tantangan keterampilan interpersonal. Salah satunya adalah kecenderungan komunikasi digital berlebihan serta kesulitan berbincang tatap muka yang kini mewabah di kalangan mereka.
Bila dikelola dengan baik, networking ala Gen Z dapat menghasilkan berbagai kesempatan berharga. Mulai dari peluang karier, kolaborasi kreatif, hingga mentorship yang mampu mendukung perkembangan profesional mereka.
Baca juga: 8 hobi ala Gen Z yang berpotensi hasilkan uang jajan harian
Baca juga: 7 gaya hidup ramah lingkungan ala gen Z
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.