
Ibu yang punya balita di rumah tentu tahu betapa menantangnya mengasuh anak di fase ini. Si kecil sedang tumbuh jadi pribadi yang penuh rasa ingin tahu, tapi belum punya cukup kata untuk mengekspresikan semua yang dirasakannya. Kadang mereka menangis, marah, atau menolak saat diminta melakukan sesuatu—dan itu wajar, Moms.
Tugas kita sebagai orang tua bukan hanya menjaga mereka tetap aman, tapi juga mengenalkan batasan dan mengajarkan tentang benar dan salah. Jadi, yuk kita bahas kenapa balita suka "bertingkah" dan bagaimana cara menanganinya dengan cara yang bijak tapi tetap hangat.
Perilaku Umum saat Balita Mulai Bertingkah

Teriakan, tangisan, melempar barang, menolak pakai popok, sampai memukul atau menggigit—semuanya bisa muncul saat balita sedang 'bertingkah'. Tapi tenang, itu semua sebenarnya bentuk komunikasi mereka. Mereka belum bisa bilang, “Aku lagi capek banget!” atau “Aku kesal karena mainanku diambil.”
Claire Goss dari Bright Horizons menyebut, semua perilaku itu adalah cara balita mengekspresikan perasaan atau kebutuhan mereka. Dan ya, meskipun kadang bikin frustrasi, semua itu sangat umum terjadi.
Kenapa Balita Sering Bertingkah?
Ada banyak alasan di balik ledakan kecil yang mereka tunjukkan. Ini beberapa pemicunya:
Merasa bosan
Suhu ruangan tidak nyaman (terlalu panas atau dingin)
Popoknya basah atau baju terlalu ketat
Mereka lapar atau kelelahan
Merasa cemas, takut, sedih, atau frustrasi
Tiba-tiba rutinitasnya berubah
Terlalu banyak stimulasi (kebisingan, keramaian)
Tidak paham situasi yang sedang terjadi.
Atau, karena sebelumnya perilaku itu berhasil—misalnya mereka pernah menangis lalu langsung dapat yang mereka mau. Jadi, bukan karena mereka nakal, tapi mereka belum tahu cara lain untuk menyampaikan apa yang dirasakannya.
Kapan Sebaiknya Mulai Mendisiplinkan Anak?

Sebenarnya, disiplin bukan tentang hukuman, Moms. Disiplin adalah proses mendidik—dan bisa dimulai sejak dini, bahkan sebelum anak bisa bicara. Di usia bayi, bentuk disiplin lebih ke arah menjaga keselamatan mereka. Tapi saat anak mulai masuk fase balita, mereka mulai paham bahwa ada batas-batas yang bisa diuji.
Yang penting, selalu awali dengan membangun hubungan yang hangat dan penuh dukungan. Anak akan lebih mudah menerima arahan dari orang dewasa yang mereka percaya dan merasa aman bersamanya.
Cara Positif Mendisiplinkan Balita
1. Gunakan Teknik Pengalihan
Saat anak mulai bertingkah, alihkan perhatiannya ke hal lain. Misalnya, saat mereka melompat di sofa, Anda bisa bilang, “Ayo kita lihat mainan barumu!” Teknik ini efektif dan tidak membuat anak merasa dimarahi terus.
2. Pilih 'Pertempuran' Anda
Jika si kecil hanya menumpahkan sereal di lantai, mungkin Anda bisa memilih untuk tidak terlalu reaktif. Tapi jika dia bermain colokan listrik atau mendekati kompor yang sedang menyala, tentu Anda perlu segera bertindak tegas. Pahami mana yang butuh intervensi serius dan mana yang bisa jadi momen belajar.
3. Beri Contoh
Anak-anak adalah peniru ulung. Kalau Anda ingin mereka bicara dengan tenang, hindari membentak saat mereka salah. Tunjukkan bagaimana Anda menangani emosi, dan mereka akan perlahan belajar dari Anda.
4. Tetap Konsisten
Jika Anda bilang “tidak boleh memukul”, maka setiap kali mereka memukul, respons Anda harus konsisten. Konsistensi membantu anak memahami batasan dengan lebih jelas.
5. Validasi Perasaan Mereka
Kadang yang dibutuhkan anak hanyalah didengar. Katakan, “Mama tahu kamu marah karena tidak boleh main lebih lama. Itu wajar kok.” Dengan begitu, mereka belajar bahwa marah itu boleh, tapi tetap harus tahu cara menyalurkannya.
Disiplin Itu Tentang Cinta, Bukan Takut
Mendisiplinkan balita bukan tentang membuat mereka takut, tapi membantu mereka tumbuh jadi pribadi yang paham aturan, empati, dan bisa mengelola perasaan. Itu bukan tugas mudah, tapi Anda tidak sendiri.
Saat Anda menghadapinya dengan kesabaran, cinta, dan konsistensi, anak Anda akan merasa aman—dan dari situlah proses belajar yang sesungguhnya dimulai.
Kalau Anda sedang merasa kewalahan, ingat: Anda sedang mendampingi manusia kecil yang sedang belajar memahami dunia. Dan Anda sudah melakukan yang terbaik.