Liputan6.com, Jakarta Menjelang duel antara AS Roma dan Inter Milan di Stadio Olimpico, Cristian Chivu berbicara tentang kesiapan timnya, pengaruh Gian Piero Gasperini, dan kenangan pribadinya di ibu kota Italia. Bagi Chivu, laga Serie A akhir pekan ini bukan sekadar pertarungan taktik, melainkan juga perjalanan emosional menuju masa lalu yang membentuknya sebagai pemain dan pelatih.
Pelatih asal Rumania itu mengakui bahwa pertandingan di Olimpico akan menjadi ujian berat bagi kedua tim. Ia menilai, baik Roma maupun Inter sama-sama memiliki kualitas serta ambisi besar untuk terus bersaing di papan atas Serie A.
“Dua tim dengan kualitas dan ambisi,” ujar Chivu kepada Sky Sport. “Keduanya ingin terus naik dan membangun konsistensi. Kami harus siap dalam setiap aspek — ini tidak akan mudah bagi kedua pihak.”
Kekaguman pada Gasperini dan Kenangan di Inter
Ketika ditanya tentang sosok Gian Piero Gasperini, Chivu tak ragu memuji pelatih Atalanta itu sebagai inspirasi bagi banyak pelatih muda di Italia. Ia mengakui bahwa Gasperini membawa terobosan yang mengubah cara pandang terhadap sepak bola di negeri tersebut.
“Kami tidak bisa mengubah identitas kami,” jelas Chivu. “Kami tahu nilai yang dibawa Gasperini untuk timnya. Ia memperkenalkan ide-ide ke sepak bola Italia yang dulu orang takut untuk mencoba, dan ia membawa Atalanta ke puncak di Italia dan Eropa. Kami semua mempelajarinya.”
Chivu sempat merasakan langsung metode kepelatihan Gasperini ketika keduanya bekerja bersama di Inter pada 2011. Meski masa itu tak berlangsung lama, kesan yang ditinggalkan cukup mendalam.“Saya menikmati bekerja dengannya. Kami beralih ke formasi tiga bek dan saya bermain sebagai bek tengah kiri,” ujarnya. “Latihannya intens — saya terkejut dengan kondisi dan ketajaman saya sendiri. Sayangnya, hasil tidak mengikuti, tetapi ia hanya butuh waktu untuk menerapkan idenya.”
Kembali ke Roma dan Kabar Tim
Bagi Chivu, kembali ke Stadio Olimpico bukan hal biasa. Di sanalah ia menghabiskan empat tahun penting dalam kariernya bersama AS Roma (2003-2007) sebelum pindah ke Inter Milan. Pengalaman itu, katanya, meninggalkan jejak mendalam.
“Roma adalah bab yang penting dalam hidup saya,” ungkap Chivu. “Empat tahun pertama saya di Italia membuat saya tumbuh sebagai pribadi dan pemain. Kembali ke Olimpico selalu memberikan perasaan yang istimewa.”
Menjelang laga ini, Chivu juga memberikan kabar terbaru mengenai kondisi pemainnya. Marcus Thuram masih dalam proses pemulihan dari cedera otot paha yang dideritanya sebelum jeda internasional. “Dia sudah mulai berlari ringan; kami berharap dia segera kembali,” kata Chivu.
Sementara itu, Lautaro Martinez tetap dalam kondisi bugar dan tajam meski Chivu sempat berkelakar saat ditanya soal peluang sang kapten tampil sejak awal. “Siapa bilang Lautaro akan bermain? Kita lihat saja striker mana yang akan turun besok,” ujarnya sambil tersenyum.
Pertemuan di Olimpico ini tak hanya mempertemukan dua tim besar Serie A, tetapi juga dua sisi perjalanan hidup Chivu — masa lalu yang penuh kenangan dan masa kini yang tengah ia bentuk sebagai pelatih Inter Milan.
Sumber: Sky Sport, Sempre Inter