
PELATIH tim nasional Amerika Serikat, Mauricio Pochettino, berencana merombak susunan pemain untuk laga uji coba melawan Australia di Denver, Rabu (15/10) pagi WIB.
Laga itu akan menjadi ujian berat bagi skuad AS yang ingin memutus catatan tak terkalahkan Australia dalam 12 pertandingan di bawah asuhan Tony Popovic.
Pochettino mengungkapkan sejumlah pemainnya mengalami kelelahan usai bermain imbang 1-1 dengan Ekuador di Austin, Texas, akhir pekan lalu. Ia menilai kondisi fisik pemain perlu dijaga mengingat pertandingan di Denver akan berlangsung di ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut.
“Kami harus memperhatikan perubahan kondisi dari Austin ke Denver. Situasinya sangat berbeda,” ujar Pochettino dikutip dari The Straight Times.
“Ini juga menjadi kesempatan bagi kami untuk terus berkembang, mencoba pendekatan berbeda dalam permainan. Sudah pasti akan ada perubahan, mungkin juga dalam bentuk permainan.”
Pochettino memastikan Christian Pulisic telah kembali berlatih penuh setelah sempat mengalami pembengkakan di pergelangan kaki. Penyerang AC Milan itu siap tampil sejak awal. Namun, bek kiri Antonee Robinson kembali absen karena cedera lutut yang belum pulih sepenuhnya.
“Semoga tidak terlalu serius, dan ia bisa kembali ke klub untuk berlatih serta bersaing seperti biasa,” tambah Pochettino.
Sementara itu, Australia datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah menumbangkan Kanada 1-0 di Montreal akhir pekan lalu. Sejak ditangani Popovic setahun lalu, The Socceroos belum pernah kalah dan telah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Popovic menegaskan timnya tetap menargetkan kemenangan meski laga hanya bertajuk uji coba. “Kami ingin menang di setiap pertandingan. Mudah saja mengatakan hasil tidak penting karena ini laga persahabatan, tapi bagi kami setiap laga berarti,” ucapnya.
Popovic juga berencana melakukan rotasi pemain mengingat waktu pemulihan yang singkat dan kondisi fisik pemain yang terkuras usai melawan Kanada. “Kami menyambut baik tantangan fisik ini. Dari laga sebelumnya, kami belajar banyak tentang daya tahan pemain dan karakter mereka untuk tetap berjuang sampai akhir,” katanya.
Pelatih berusia 51 tahun itu berharap kombinasi antara kekuatan fisik dan mental yang ditunjukkan timnya bisa menjadi modal berharga saat tampil di putaran final Piala Dunia tahun depan. “Jika dua aspek itu bisa kami padukan dengan baik pada Juni tahun depan, kami akan berada dalam posisi yang kuat,” ujarnya. (I-3)