Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan penyaluran bahan pangan ke masyarakat tetap berjalan lancar, di tengah kisruh demonstrasi yang melanda berbagai kota di Indonesia sejak 25 Agustus 2025 lalu. Aksi unjuk rasa yang sempat ricuh di sejumlah daerah menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya pasokan kebutuhan pokok.
"Alhamdulillah nggak, Insyaallah distribusi bahan pokoknya (lancar). Masih ada kan semua? Berasnya masih ada kan?" ujar Arief saat ditemui di Kantor Pusat Perum Bulog, Jakarta, Selasa (2/9/2025).
Arief menjelaskan, pemerintah telah melakukan berbagai langkah mitigasi. Salah satunya adalah penyaluran bantuan pangan berupa beras untuk 18 juta keluarga penerima manfaat (KPM), dengan realisasi distribusi sudah mencapai 99%. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan stok beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebesar 1,3 juta ton hingga akhir tahun.
"Ditambah SPHP yang 1,3 juta ton, saat ini sudah sekitar 112-120 ribu ton yang dijalani. Masih terus dijalani terus," ungkapnya.
Ia turut memastikan program operasi pasar melalui gerakan pangan murah (GPM) di 4.320 kecamatan se-Indonesia juga tetap berjalan normal, tidak terganggu oleh aksi demonstrasi yang terjadi beberapa hari belakangan ini.
"Gerakan pangan murah kan lanjut terus. Nggak ada masalah," tegas Arief.
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menambahkan, operasi pasar terus digelar secara nasional sebagai salah satu upaya mengendalikan inflasi.
"Alhamdulillah kelihatan membuahkan hasil. Kita lihat inflasi kita turun dari 2,37% turun menjadi 2,31% dan beras kenaikannya tidak, mulai stabil. Tetapi kita tidak boleh berhenti sampai di sini, kita harus operasi pasar untuk menekan harga lagi. Tinggal 214 kabupaten," ujar Amran dalam kesempatan yang sama.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siap-Siap! Bantuan Beras 20 Kg-SPHP Segera Cair, Ini Penerima Pertama