
Amphitheatre The Gaia Hotel Bandung menjadi saksi kemeriahan hari pertama dan kedua Gaia Music Festival 2025 yang mengusung tema For The Love of Music.
Festival musik yang digelar pada 1-2 Agustus lalu sukses memukau para penonton yang hadir. Deretan musisi ternama Indonesia memberikan penampilan terbaik mereka dan menyajikan pengalaman musik jazz yang intim dan berkesan.
Salah satu penampil yang cukup menyorot perhatian, Sökhi, group Jazz yang cukup melanglangbuana dalam berbagai festival Jazz baik dalam maupun luar negeri.
Mereka Membawakan lagu yang berjudul Lagu Gembira dari Endless Stage, dengan latar rimbunnya pepohonan hijau yang menawan.

Sementara itu, Guernica Quartet juga berhasil membawakan repertoar jazz dengan sentuhan menawan. Kehadiran kuartet ini menjadi pembuka yang sempurna, menampilkan kualitas musik yang tinggi dan membangun atmosfer yang khidmat namun penuh semangat.
Penonton dibuat terpukau oleh harmonisasi instrumen yang ciamik, seolah mengajak mereka untuk larut dalam keindahan melodi jazz dengan musik pembuka yang mereka bawakan yaitu Omnipotent.
Panggung Gaia Music Festival 2025 juga dimeriahkan oleh penampilan Arumtala. Duo ini berhasil membawa warna musik yang berbeda.
"Nuansa venuenya magis sekali, jadi kita main berasa enak banget!" ungkap Arini, salah satu personel Aumtala sesaat setelah tampil.

Selain itu, salah satu penampilan yang paling ditunggu-tunggu adalah dari Trisum. Kelompok musik jazz yang terbentuk sejak tahun 2004 ini memang selalu berhasil memukau penikmat musik Indonesia.
Trisum yang beranggotakan tiga gitaris kenamaan Indonesia, Tohpati Ario Hutomo, I Dewa Gede Budjana dan I Wayan Balawan, menyuguhkan kolaborasi yang berhasil menciptakan alunan musik yang kaya dan penuh kejutan, salah satunya lagu daerah Cubla-Cublak Suweng yang merupakan lagu tradisional Jawa Timur yang diaransemen sedemikian rupa.

Puncak kemeriahan hari pertama Gaia Music Festival 2025 ditutup dengan penampilan memukau dari Yura Yunita. Yura Yunita membawakan lagu-lagu hitsnya antara lain Bandung, Jalan pulang, Tutur Batin dan tidak ketinggalan hits terbarunya yang berjudul Tanda, yang dipadukan dengan aransemen musik yang lebih segar, termasuk sentuhan jazz yang kental.
Hari Kedua yang Penuh Cinta
Sama seperti hari pertama, gelaran Gaia Music Festival 2025 pada hari kedua juga sukses memukau penikmat musik yang memadati Amphitheatre The Gaia Hotel Bandung.
Antusiasme penonton terlihat jelas sejak sore hari. Mereka antusias menyambut setiap penampilan yang disajikan di panggung yang dirancang khusus untuk memberikan kedekatan antara penampil dan audiens.
Panggung Amphitheatre yang megah namun tetap terasa personal, menjadi saksi bisu momen-momen magis yang tercipta. Jordan Susanto membuka rangkaian penampilan hari kedua dengan aksi panggung yang penuh semangat.
Dengan permainan gitarnya yang dinamis, ia berhasil membangkitkan energi penonton, memberikan sentuhan pembuka yang kuat untuk malam yang panjang dengan musiknya yang berjudul Do Right Baby!.
"Untuk penikmat jazz di Bandung itu 9 dari 10, sudah cukup keren tapi masih banyak tempat yang bisa di explore disini," ujarnya.

Selanjutnya, giliran Song Brothers yang naik panggung. Grup yang menamai dirinya sebagai Exeperimental Trio yang ini berhasil menciptakan suasana Jazzy yang kental. Alunan melodi yang mereka bawakan, mampu membangkitkan emosi para penonton, menciptakan momen kebersamaan yang hangat di bawah langit Bandung.
Tak kalah menarik, The Aartsen turut memeriahkan panggung Gaia Music Festival 2025. Keluarga musisi ini telah melakukan tur dan tampil bersama di berbagai acara musik internasional selama bertahun-tahun, mencakup banyak negara dan benua. Mereka juga kerap berkolaborasi dengan musisi mancanegara dari Amerika Serikat dan Eropa.
Dengan gaya musik yang unik dan penampilan yang khas, mereka berhasil membawa warna baru dalam festival ini.
Puncak kemeriahan hari kedua adalah penampilan dari Tulus. Dengan suara emasnya yang khas dan lagu-lagu yang akrab di telinga, ia mengajak seluruh penonton untuk bernyanyi bersama.

Dari lagu hitsnya yang berjudul Sewindu hingga karya-karya klasik yang telah menemani perjalanan karirnya,antara lain Jangan Cintai Aku Apa Adanya dan Sepatu, setiap lagu dibawakan dengan penuh penghayatan.
Interaksi Tulus dengan penonton terasa sangat dekat, menciptakan momen-momen yang tak terlupakan. Ia tak hanya menyanyikan lagu, tetapi juga berbagi cerita dan pesan inspiratif, semakin memperkuat tema "For The Love of Music" yang diusung festival ini.
Gaia Music Festival 2025, dengan tema "For The Love of Music", berhasil menciptakan ruang di mana cinta terhadap musik menjadi perekat sosial yang kuat. Malam yang panjang di Amphitheatre The Gaia Hotel Bandung ditutup dengan senyum puas dari para penonton.