Erick Thohir: Mauro Zijlstra akan Jadi Amunisi Baru Timnas U-23, Berpotensi Main di Senior

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lini serang yang tumpul selalu menjadi pekerjaan rumah bagi timnas Indonesia. Baik itu di level senior ataupun di level bawahnya seperti timnas U-23. Di timnas senior, Patrick Kluivert sudah memiliki Ole Romeny, sementara di U-23 ada Jens Raven.

Namun Ole saat ini tengah menjalani pemulihan setelah operasi beberapa waktu lalu. Ole bahkan diperkirakan akan absen dalam putaran empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang akan digelar 8-14 Oktober mendatang di Arab Saudi.

Di level timnas U-23, yang terlihat tajam baru Jens Raven. Itu pun hanya garang saat melawan Brunei Darussalam di fase grup piala AFF U-23 dengan torehan enam gol. Dalam empat laga sisa, Raven hanya mencetak satu gol saat lawan Thailand di semifinal Piala AFF U-23.

Untuk menambah daya gedor timnas U-23, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan akan mendatangkan Mauro Zijlstra yang saat ini bermain untuk klub Volendam di Liga Belanda. Langkah ini atas hasil diskusi dengan para pelatih.

Striker berusia 20 tahun ini bersama tiga pemain putri rencananya akan menjalani proses naturalisasi pada Agustus 2025.

"Terima kasih Presiden Prabowo Subianto yang menandatangani Mauro dan tiga pemain putri. Rencananya akan diproses bulan Agustus, Insya Allah DPR mendukung. Mauro adalah bagian regenerasi, dia masih 20 tahun. Kita akan coba di timnas U-23, kalau bagus bisa main di senior. Kita tidak janjikan dia otomatis main di senior setelah naturalisasi," ujar Erick, Kamis (31/7/2025) di Senayan, Jakarta.

Timnas U-23 akan melakoni pertandingan Kualifikasi Piala Asia U-23 pada 3-9 September di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. Indonesia berada di Grup J bersama Korea Selatan, Laos, dan Makau.

Untuk tambahan 1-2 pemain naturalisasi baru untuk bisa tampil di putaran empat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Oktober, Erick belum menyebut nama. "Sabar dulu, tunggu surat masuk ada keinginan dari pemain dan orang tua dengan rela membela Merah-Putih. Harus ada hitam dan putih dulu. Setelah itu baru bisa kita sebutkan namanya," kata dia.