F-PKS Jabar Sesalkan Tayangan TV Swasta yang Tendensius Terhadap Pesantren

3 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Provinsi Jawa Barat Tetep Abdulatip menyampaikan keprihatinan dan penyesalan mendalam atas tayangan salah satu program di stasiun televisi swasta nasional yang dinilai memuat narasi dan visualisasi bernuansa tendensius terhadap lembaga pesantren di Indonesia.

Menurutnya, tayangan semacam itu bukan hanya keliru secara substansi, juga berpotensi merusak citra pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang selama ini berperan besar dalam membentuk karakter bangsa.

Pesantren, kata Tetep, telah terbukti menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, menjaga moralitas publik, serta menanamkan nilai-nilai religius dan cinta Tanah Air.

“Pesantren benteng moral bangsa, bukan objek stigmatisasi. Dari pesantren lahir para ulama, pejuang, dan pendidik yang menjaga keutuhan sosial masyarakat. Menyudutkan pesantren dengan narasi kriminal atau ekstremisme adalah bentuk generalisasi yang tidak adil dan berbahaya,” ujarnya melalui siaran tertulis, Rabu (15/10/2025).

Ia menilai, tayangan seperti itu hanya akan membuat stigma negatif terhadap dunia pesantren, mencederai rasa keadilan publik, dan berpotensi mengikis kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan Islam.

Dirinya mengatakan, stasiun televisi memiliki tanggung jawab moral dan hukum untuk menjaga independensi, akurasi, dan etika jurnalistik.

Karena itu, Tetep mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) segera memanggil pihak terkait guna meminta klarifikasi atas tayangan tersebut, serta melakukan evaluasi terhadap proses editorial yang meloloskan konten dengan muatan sensitif dan provokatif.

“Media seharusnya menjadi pencerah publik, bukan pembentuk stigma. Jika pesantren difitnah atau disudutkan tanpa dasar, maka itu bukan lagi kerja jurnalistik, melainkan pelanggaran terhadap etika dan nurani kebangsaan,” tegasnya.

Tetep juga menyerukan tiga langkah konkret menuntaskan polemik ini. Pertama, meminta stasiun televisi yang bersangkutan menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada umat Islam dan komunitas pesantren atas tayangan bersifat tendensius tersebut.

Kedua, mendorong KPI dan Dewan Pers melakukan evaluasi mendalam terhadap praktik penyiaran yang berpotensi merusak keharmonisan sosial dan mencederai nilai keagamaan.

Ketiga, mengajak seluruh media nasional menampilkan wajah pesantren secara objektif, proporsional, dan berimbang, serta berperan dalam mengedukasi masyarakat, bukan menimbulkan prasangka.

“Ketika pesantren disudutkan, sejatinya yang disusutkan adalah akar moral bangsa. Karena itu, PKS akan terus menjadi barisan yang membela pesantren, membela kebenaran, dan menjaga marwah umat,” tutur Tetep.

Ia mengajak seluruh pihak menjaga kehormatan lembaga pendidikan Islam serta menegakkan etika publik di ruang media. “Mari bersama-sama membangun literasi yanng memperkuat keadaban, bukan prasangka,” pungkasnya. 

Read Entire Article