Israel kian brutal, warga Gaza City terpaksa mengungsi ke Selatan

1 month ago 14
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Gaza City (ANTARA) - Mohammed Abu Rizq (45), seorang warga Gaza City yang kehilangan rumahnya di lingkungan Shuja'iyya beberapa bulan yang lalu, bersiap-siap mengungsi ke selatan karena serangan udara Israel yang gencar terus berlanjut di seluruh kota itu, dengan harapan dapat menemukan tempat yang lebih aman.

Tinggal bersama keluarganya di sebuah tenda di sekolah Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Kawasan Timur Tengah (UNRWA) di Gaza City barat, Abu Rizq menyebut bahwa serangan udara yang tak henti-hentinya terjadi sepanjang siang dan malam yang membuat kelima anaknya ketakutan.

Namun dia mengakui bahwa tidak ada tujuan yang jelas. "Meninggalkan Gaza City, tempat kami dilahirkan, seperti jiwa meninggalkan raga," katanya. "Kami akan pergi ke tempat baru di mana kami tidak tahu apakah ada tempat tinggal, makanan, atau kebutuhan dasar untuk bertahan hidup."

Selama berpekan-pekan, Gaza City, daerah dengan populasi paling tinggi di daerah kantong tersebut, telah menjadi sasaran pengeboman. Lingkungan permukiman, pasar, dan fasilitas umum rusak parah.

Pengungsi yang membawa barang-barang mereka melarikan diri dari Jalur Gaza utara menuju selatan Palestina (9/9/2025). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.

Militer Israel telah berulang kali mendesak penduduk Gaza untuk pindah, dengan juru bicaranya, Avichay Adraee, mengatakan bahwa lebih dari 250.000 orang telah meninggalkan kota itu, seraya menggambarkan kota itu sebagai "zona tempur yang berbahaya."

Tetapi bagi banyak orang, pengungsian harus dibayar dengan harga yang begitu mahal.

Mohammed Omar (38), seorang ayah tiga orang anak, menghabiskan waktu 10 jam untuk mencapai wilayah Al-Masha'la di Deir al-Balah, di mana dia harus menyewa sebidang tanah tandus seluas 150 meter persegi dengan biaya 250 dolar AS per bulan untuk mendirikan tenda.

Perjalanan itu sendiri menghabiskan biaya tambahan sebesar 500 dolar AS. "Tidak ada kebutuhan dasar kehidupan di sini," katanya. "Tidak ada air, tidak ada listrik, tidak ada makanan, dan tidak ada yang bisa melindungi kami dari teriknya matahari."

Organisasi-organisasi lokal dan internasional telah menyuarakan keprihatinan yang semakin meningkat atas situasi kemanusiaan yang memburuk di wilayah tersebut. Otoritas Pertahanan Sipil Gaza memperingatkan bahwa banyak orang yang masih terjebak karena luka-luka, penyakit, atau usia, sehingga membahayakan nyawa mereka.

"Proses pengungsian tidak dapat diakses oleh semua orang, dan mereka yang ditinggalkan terekspos pada bahaya besar," kata Mahmoud Basal, juru bicara otoritas itu, kepada Xinhua.

Warga Palestina memeriksa kerusakan rumah-rumah di kamp pengungsi Shati, sebelah barat Kota Gaza, setelah serangan udara Israel (11/9/2025). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.

UNRWA juga telah meningkatkan kewaspadaan terhadap beban pada fasilitas-fasilitasnya. Badan tersebut melaporkan bahwa ribuan warga Palestina meninggalkan Gaza City dengan berjalan kaki karena kurangnya transportasi dan bahan bakar, dan tempat perlindungan mereka kewalahan, dengan kepadatan yang menyebabkan kekurangan air bersih, makanan, dan sanitasi. Kondisi seperti itu sangat rentan terhadap wabah penyakit.

Pada saat yang sama, tentara Israel terus melanjutkan bombardirnya, dan pada Senin tersebut menghancurkan sebuah menara media komersial 16 lantai di Gaza City barat setelah meratakan puluhan bangunan dalam beberapa hari terakhir.

Menara al-Ghifari, yang dianggap sebagai salah satu pusat komersial dan media paling terkemuka di kota itu, menjadi rumah bagi beberapa kantor dan institusi media.

Seorang warga termenung diantara puing-puing bangunan yang hancur setelah serangan udara Israel, kamp pengungsi Shati, sebelah barat Kota Gaza, Palestina (11/9/2025). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.

Serangan tanpa henti Israel telah menewaskan sedikitnya 34 orang dalam 24 jam terakhir, sebagian besar di Gaza City, menurut otoritas kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Jumlah tersebut menjadikan total korban tewas akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 bertambah menjadi 64.905 orang, kata otoritas itu.

Meskipun terdapat berbagai risiko, beberapa keluarga memilih untuk tetap tinggal. Salah satunya adalah Suhaila Ishtiwi (55), yang berlindung bersama anak-anak dan kerabatnya di Gaza barat.

"Bagi kami, mengungsi dan meninggalkan Gaza City adalah perjalanan menuju kematian," katanya sambil memanggang roti di oven darurat. "Ke mana kami bisa pergi? Tidak ada tempat perlindungan, kami tidak punya tenda, dan kami tidak mampu membayar biaya untuk mengungsi."

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article