Konsumsi Warga RI Membaik, Perbanas Ungkap Efeknya ke Pemerintah

Jakarta, CNBC Indonesia - Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) mengungkapkan keterkaitan erat antara kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) hasil Survei Bank Indonesia (BI) dengan optimisme masyarakat kepada pemerintah.

Sebagaimana diketahui IKK November 2025 berada pada level optimis (indeks >100) dengan angka sebesar 124,0, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 121,2.

Sementara itu, Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) masing-masing tercatat sebesar 111,5 dan 136,6, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 109,1 dan 133,4.

Ketua Bidang Riset dan Kajian Ekonomi dan Perbankan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Aviliani menjelaskan peningkatan keyakinan konsumen itu dipicu meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Terutama karena, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah baru terlihat setelah setahun masa jabatan pemerintah berjalan.

"Biasanya pemerintah tuh setahun lah. Lebih dari setahun mulai cenderung orang tuh mulai percaya lah dengan pemerintah gitu ya. Jadi kalau itu indeksnya naik tuh berarti mereka punya keyakinan bisa berkonsumsi," ujar Aviliani setelah acara Perbanas CEO Forum Economic Outlook di Jakarta, Rabu (10/12/2025).

Keyakinan konsumen pun juga didorong oleh golongan kelas menengah-bawah yang mengalami peningkatan pendapatan dan konsumsi.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Perbanas, kelas menengah-bawah kini sebesar 40% dari total penduduk atau sekitar 108,5 juta orang mengalami peningkatan pendapatan sebesar 14,3% dan konsumsi tumbuh 3,2%.

Sementara kelas bawah sebanyak 87,0 juta orang atau 30% mengalami kenaikan pendapatan 26,2 dan konsumsi naik 4,8%.

"Jadi memang ini tergantung kepercayaan. Masalahnya dia punya uang kalau dia nggak percaya dia nggak konsumsi. Sehingga kalau kita lihat sekarang tren yang meningkat itu berarti 6 bulan ke depan dia punya keyakinan mulai belanja lagi," ujarnya.

Aviliani memperkirakan peningkatan konsumsi akan terus bergeliat hingga pertengahan Desember 2025. Pasalnya, pemerintah akan memberikan berbagai subsidi. Seperti diskon transportasi umum jelang Nataru.

"Kalau kita lihat dari sisi diskon-diskon yang diberikan pemerintah itu juga biasanya meningkatkan konsumsi sih. Terus sama APBN kan juga habis-habisan nih sekarang," ujarnya.

(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]