HUT ke-80 RI baru saja dirayakan masyarakat Indonesia pada Minggu (17/8) kemarin. Momen ini menjadi simbol bahwa Indonesia telah merdeka selama 8 dekade. Sebenarnya makna kemerdekaan itu apa, sih?
Kalau dalam konteks bernegara, kemerdekaan bisa diartikan sebagai negara yang bebas dari penjajahan dan memiliki kedaulatan penuh. Tapi, jika makna merdeka dibawa ke ranah yang lebih personal, orang-orang akan punya pandangan berbeda-beda.
Merdeka dalam konteks kehidupan sehari-hari sering kali dimaknai sesuai dengan pemahaman atau pengalaman seseorang. Lantas, apa sih makna kemerdekaan bagi teman kumparan Gen Z?
Makna Kemerdekaan bagi Gen Z
Ketika mendengar kata merdeka, salah satu teman kumparan Gen Z, Tami, mengatakan bahwa hal yang pertama terlintas di kepalanya adalah bebas. Namun, bukan berarti bebas sepuasnya tanpa batasan ataupun aturan.
“Menurutku, lebih ke kebebasan untuk menentukan pilihan sendiri, mengungkapkan pendapat, dan jadi diri sendiri tanpa harus takut dihakimi,” ucap Tami.
Tak jauh berbeda, dua teman kumparan Gen Z, yakni Haris dan Dimas, juga mengasosiasikan merdeka dengan kebebasan. Namun, mereka memaknai kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara berbeda.
Menurut Haris, merdeka dalam kehidupan artinya bebas untuk mengeluarkan pendapat, hidup layak, dan beribadah dengan aman. Tentunya, semua tetap harus dalam koridor aturan yang berlaku.
Sementara bagi Dimas, merdeka artinya bebas memilih jalan hidup sendiri. “Entah itu mau ngembangin hobi, kerja sesuai passion, atau sekadar ngomong pendapat tanpa takut dibatasin,” tutur Dimas.
Sayangnya, kemerdekaan biasanya hanya dimaknai dan diresapi pada momentum HUT RI. Pada hari-hari biasa, nilai kemerdekaan sering kali terlupakan.
Nah, untuk tetap menghidupkan nilai kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari, Haris memilih untuk terus menyuarakan kritik yang membangun Indonesia. Ini bukan karena ia gemar mencari keburukan negeri sendiri, tapi karena didorong rasa cinta terhadap Tanah Air.
“Terus menyuarakan perbaikan pada negeri ini, baik kritik maupun saran, sehingga kemerdekaan dapat terlestarikan,” kata Haris.
Tami juga mewujudkan nilai kemerdekaan lewat keberanian mengkritisi isu-isu penting di negeri ini, menghargai perbedaan, dan terus belajar agar bisa berkontribusi positif di masyarakat.
Selain itu, perempuan 24 tahun itu juga selalu memanfaatkan media sosialnya untuk mendukung karya anak bangsa atau menyebarkan kampanye-kampanye positif. “Intinya, merdeka itu kalau kita bisa memberi dampak baik, sekecil apa pun,” tegasnya.
Dimas juga mengamini pendapat itu, bahwa menghidupkan ...