
Saat ini, muncul fenomena pengibaran bendera Jolly Roger atau bendera hitam dengan lambang tengkorak bertopi jerami dari manga One Piece. Kemunculan ini menjelang HUT ke-80 RI.
Dalam manga karangan Eiichiro Oda itu, bendera One Piece memiliki makna simbol kebebasan para bajak laut yang menolak dikekang oleh sistem, aturan pemerintah dunia.
Dalam manganya, bendera ini menjadi simbol deklarasi hidup bebas dan mengejar impian, meski harus melawan dunia yang menindas.
Pengibaran bendera ini mendapat sorotan beragam dari pejabat pemerintah. Apa saja?
Natalius Pigai Melarang

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai melarang pengibaran bendera ini. Dia menilai, pelarangan pengibaran bendera tersebut untuk menjaga simbol nasional.
"Pelarangan pengibaran bendera tersebut (One Piece) adalah upaya pentingnya menjaga simbol-simbol nasional sebagai wujud penghormatan terhadap negara," kata Pigai dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (03/08).
Lebih lanjut Pigai ungkapkan bahwa pelarangan tersebut sejalan dengan aturan internasional mengenai hak negara dalam mengambil sikap atas isu-isu tertentu yang menyangkut integritas nasional dan stabilitas negara.
Dia menyinggung soal kovenan PBB tentang Hak Sipil dan Politik yang diadopsi Indonesia melalui Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2005 mengenai pengesahan kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik.
UU tersebut membuka ruang bagi negara untuk menjaga keamanan dan stabilitas nasional.
"Saya berharap agar masyarakat memahami bahwa pelarangan ini adalah upaya menjaga kesatuan dan integritas bangsa dalam momentum bersejarah seperti perayaan Hari Kemerdekaan. Langkah ini menunjukkan bagaimana hukum nasional dan internasional saling bersinergi dalam menjaga stabilitas negara," ujar Pigai.
Fadli Zon Minta Tak Dijadikan Distraksi

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, meminta agar bendera One Piece itu tidak dijadikan distraksi dalam merayakan kemerdekaan RI.
“Harus kita fokuskan ke depan ini Indonesia merdeka jadi harus bendera kita lah yang utama. Jangan sampai nanti ada salah persepsi kita merayakan Indonesia merdeka bisa salah paham tidak semuanya memahami,” kata Fadli saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Minggu (3/8).
Ia meminta masyarakat tidak menjadikan gerakan pengibaran ini menjadi distraksi. Ia meminta masyarakat tetap fokus mengibarkan atribut kemerdekaan.
“Jadi saya pikir harus bijak sebaiknya kita mengedepankan pemasangan atribut merah putih di mana-mana,” katanya.
Ahmad Muzani: Kreativitas, Hatinya Merah Putih

Ketua MPR RI Ahmad Muzani menilai gerakan itu adalah bentuk dari ekspresi kreativitas anak bangsa jelang peringatan HUT ke-80 RI. Meskipun demikian, Muzani memastikan bahwa di hati mereka tentunya ada semangat keindonesiaan.
"Saya kira itu ekspresi kreativitas, ekspresi inovasi, dan pasti hatinya adalah merah putih, semangatnya merah putih, bentuknya adalah syukur kepada Allah, syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa Republik Indonesia sudah berumur 80 tahun, dan harapannya negeri ini akan terus abadi dan bersama-sama membentuk masyarakat adil, makmur, sejahtera," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (3/8).
Muzani menekankan bahwa peringatan HUT ke-80 RI ini adalah momen yang sangat penting bagi sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
"Negeri ini adalah negeri bersama milik seluruh bangsa Indonesia, karena itu ketika ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia, kecintaan rakyat Indonesia kepada negeri ini amatlah bangga dan senang," ucapnya.
Dasco: Jangan Mendiskreditkan Nakama

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta jangan sampai membenturkan para pencinta One Piece dengan nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan terhadap Merah Putih.
“Tidak perlu ada narasi yang mendiskreditkan penggemar One Piece sebagai makar atau upaya menjatuhkan pemerintah," kata Dasco kepada wartawan, Jumat (1/8).
Kata Nakama berhubungan dengan hubungan dua orang atau lebih dalam suatu pertemanan maupun pekerjaan.
Dasco mengimbau agar seluruh anak bangsa bersatu dan senantiasa waspada terhadap segala upaya yang dapat memecah belah bangsa. Ia juga mengingatkan generasi muda melihat One Piece sebagai bagian budaya populer, bukan simbol separatis.
“One Piece ini manga yang sudah puluhan tahun tumbuh sama generasi muda kita. Ini salah satu staf saya anaknya sudah tiga, dia juga bilang dirinya Nakama,” kata Dasco.
Lebih jauh, Dasco mengatakan pada 17 Agustus, bendera Merah Putih menjadi satu-satunya simbol nasional yang dikibarkan. Hal ini menurutnya sudah jelas dan tidak perlu diperdebatkan lagi.
"Mari kita rayakan kemerdekaan dengan penuh semangat persatuan dan kebangsaan,” ucapnya.
BG: Kreativitas, tapi Ada Konsekuensi Pidana

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Hukum (Menko Polkam) Budi Gunawan turut berkomentar.
BG mengatakan, sikap sejumlah masyarakat mengibarkan bendera one piece adalah bentuk kreativitas. Pemerintah tidak melarang. Meski begitu, ia menegaskan agar hal-hal seperti itu dilakukan sesuai dengan koridor hukum.
“Pemerintah mengapresiasi ekspresi kreativitas untuk memperingati Hari Kemerdekaan sekaligus mengimbau agar bentuk-bentuk ekspresi tersebut tidak melanggar batas dan mencederai simbol negara,” kata BG dalam keterangannya, Jumat (1/8).
Eks Kepala BIN ini prihatin karena pengibaran bendera itu justru digunakan sejumlah pihak untuk memprovokasi. Padahal situasi negara saat ini kondusif.
BG meminta masyarakat tidak ikut terpengaruh dengan gerakan-gerakan provokasi. Ia menekankan ada konsekuensi hukum apabila mencederai marwah bendera Merah Putih.
“Ada konsekuensi pidana dari tindakan yang mencederai kehormatan bendera Merah Putih,” kata BG.
“Pemerintah akan mengambil tindakan hukum secara tegas dan terukur jika ada unsur kesengajaan dan provokasi demi memastikan ketertiban dan kewibawaan simbol-simbol negara,” lanjutnya.
Pimpinan MPR: Ini Provokasi

Wakil Ketua Fraksi Golkar MPR Firman Soebagyo menilai pengibaran bendera yang menjadi simbol bajak laut di manga populer Jepang itu merupakan provokasi.
"Ini cara-cara provokatif yang ingin menjatuhkan pemerintahan, tidak boleh," kata Firman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/7).
Ia pun meminta aparat untuk menindak masyarakat yang masih mengibarkan bendera One Piece.
"Jelas ini adalah melakukan bagian provokasi kemudian yang akan merugikan bangsa dan negara. Ini enggak boleh. Oleh karena itu, bagian daripada makar mungkin malah itu. Nah ini enggak boleh. Ini harus di tindak tegas," ujar Firman.
"Minimal mereka yang melakukan, dilakukan ya, interogasi siapa yang menyuruh dan kemud...