Liputan6.com, Jakarta Manchester United kalah cukup telak 1-3 saat bertemu Brentford pada pertandingan Liga Inggris akhir pekan lalu. Laga itu sempat diwarnai keputusan wasit yang dinilai kontroversial.
Itu terjadi saat bek Brentford, Nathan Collins, melakukan pelanggaran terhadap Bryan Mbeumo. Namun, Collins, terhindar dari kartu merah meski menggagalkan peluang mencetak gol.
Mantan wasit Liga Inggris, Chris Foy, yakin tidak dikeluarkannya Nathan Collins saat melawan MU adalah sebuah kesalahan. Bek tersebut malah terhindar dari kartu merah saat Brentford menang 3-1 atas tim asuhan Ruben Amorim.
Namun, insiden yang dilakukan pemain internasional Republik Irlandia tersebut, berujung hukuman penalti. Sayangnya, Bruno Fernandes gagal mengeksekusi penalti sebelum akhirnya The Bees memastikan kemenangan ketika Mathias Jensen menambahkan gol ketiga di masa injury time.
Setelah kekalahan tersebut, keputusan Craig Pawson untuk tidak mengurangi tim tuan rumah menjadi 10 orang telah menuai kritikan. Bahkan, legenda Liga Premier, Alan Shearer, semakin mempertegas kritiknya.
Berita video spotlight kali ini membahas tentang empat nama pelatih top kini masuk dalam daftar favorit untuk duduk di kursi panas Manchester United.
Wasit Harusnya Melihat Monitor VAR
"Seharusnya dia [dikeluarkan], tapi saya pikir awalnya penalti tidak diberikan di lapangan, ada sedikit penundaan," kata Foy kepada talkSPORT.
"Saya pikir asisten wasit di sisi itu, Lee Betts, sudah berbicara dengan wasit, dia sudah menyampaikannya, Craig Pawson menunjuk titik putih dan kemudian, penalti diberikan, itulah keputusan yang kami inginkan," ujarnya.
"VAR juga seharusnya merekomendasikan peninjauan ulang dan saya yakin jika Craig Pawson melihat monitor, kartu merah pasti akan diberikan."
MU Dinilai Sudah Dirugikan Wasit
Di tempat terpisah Shearer juga mengecam keputusan yang berdampak pada United. "Jadi mereka seharusnya [dirugikan]. Ya, mereka memang mendapatkan penalti, tetapi yang tidak mereka dapatkan, para wasit, seharusnya juga kartu merah, kata mantan penyerang Newcastle United itu.
"Mereka benar dalam hal keputusan wasit: dia memberikan penalti karena tarikan bola. Tetapi yang tidak mereka lakukan dengan benar adalah pemeriksaan kartu kuning untuk Collins.
Kandidat Pengganti Ruben Amorim Mulai Bermunculan
Di sisi lain, tekanan terhadap Ruben Amorim di Manchester United semakin besar setelah tim mencatat awal musim terburuk sejak 1992/93. Meski kemenangan 2-1 atas Chelsea memberi sedikit kelegaan, spekulasi soal masa depannya tetap tak terhindarkan.
Amorim dianggap gagal membawa konsistensi permainan meski sudah didukung materi pemain bintang. Situasi ini memunculkan berbagai nama kandidat pengganti jika United benar-benar mengambil langkah drastis.