10 Desember Hari Apa? Peringatan Hari Hak Hewan Sedunia yang Ajak Kita Lebih Peduli pada Hewan

Liputan6.com, Jakarta - Tahukah kamu tanggal 10 Desember hari apa? Di hari ini, dunia memperingati Hari Hak Hewan Sedunia. Menurut World Animal Protection, Hari Hak Hewan Sedunia menjadi acara tahunan yang menghormati hewan sebagai makhluk yang juga berhak mendapatkan perlindungan, sama seperti manusia.

Ini juga menjadi upaya penolakan eksploitasi hewan dan mendukung kesejahteraan hewan secara universal. Hari Hak Hewan Sedunia juga menjadi refleksi terkait sikap manusia terhadap hewan. Selain itu, merayakan peringatan ini juga berarti menumbuhkan sikap belas kasih dalam diri sendiri.

Ada berbagai cara untuk merayakan Hari Hak Hewan Sedunia. Salah satunya adalah dengan menghabiskan waktu bersama hewan peliharaan. Mengutip dari News in Health (NIH) pada Selasa, 9 November 2025, kehadiran hewan peliharaan tidak hanya sekadar menemani. Terdapat berbagai macam manfaat kesehatan dari interaksi kita dengan hewan peliharaan.

Manfaat ini mencakup pengurangan stres, meningkatkan kesehatan jantung, dan membantu anak-anak mengembangkan keterampilan emosional serta sosial mereka.

Selain itu, para ilmuwan meneliti potensi atau manfaat lain dari hewan peliharaan bagi kesehatan fisik maupun mental. Hal ini juga meliputi jenis hewan peliharaan seperti apa yang dapat memberikan manfaat.

Beberapa studi menunjukkan dampak positif terhadap kesehatan, akan tetapi hasilnya masih cukup beragam. Berinteraksi dengan hewan terbukti mampu menurunkan kadar kortisol atau hormon yang mengatur stres, serta tekanan darah.

Sementara itu, studi lain juga menemukan hasil bahwa menghabiskan waktu bersama hewan peliharaan dapat mengurangi kesepian, meningkatkan rasa dukungan sosial, dan memperbaiki suasana hati.

Kemitraan NIH meneliti interaksi antara manusia dan hewan. Salah satunya berkaitan dengan perkembangan anak, khususnya anak-anak yang memiliki kondisi autisme dan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas atau ADHD.

Pengawas program penelitian interaksi manusia dan hewan dari NIH, Layla Esposito mengatakan bahwa memilih hewan peliharaan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan pribadi.

“Jika tujuan Anda adalah meningkatkan aktivitas fisik, maka Anda mungkin akan mendapat manfaat dari memelihara anjing karena Anda harus mengajak anjing jalan-jalan beberapa kali sehari. Jika tujuan Anda adalah mengurangi stres, terkadang menonton ikan berenang dapat menghasilkan perasaan tenang. Jadi, tidak ada satu jenis yang cocok untuk semua orang,” katanya.

Hewan kerap menjadi sumber kenyamanan dan dukungan. Dalam hal ini contohnya adalah anjing terapi. Seringkali pasien didampingi anjing terapi untuk ke rumah sakit atau panti jompo untuk membantu mengurangi stres dan kecemasan.

Menurut dokter dari NIH Clinical Center di Maryland, Ann Berger, rasa perhatian, welas asih, dan kepedulian merupakan sifat bawaan dari hewan. Hal ini memungkinkan hewan memusatkan perhatiannya pada manusia yang didampingi. Selain itu, sifat alamiah ini juga penting untuk dipelajari manusia.

Di samping itu, para peneliti masih mempelajari cara yang aman membawa hewan ke rumah sakit. Hal ini karena hewan memaparkan lebih banyak kuman pada manusia. Para ahli mengkaji keamanan membawa anjing untuk mengunjungi anak-anak penderita kanker untuk mengetahui tingkat bahaya kuman yang ditularkan.

Studi lain juga menemukan bahwa anjing dapat membantu anak-anak pengidap ADHD. Para peneliti menguji dua kelompok anak yang didiagnosis ADHD dengan terapi selama 12 minggu. Terapi dijalankan dengan kelompok pertama membacakan buku untuk anjing seminggu sekali selama 30 menit. Sedangkan kelompok kedua, membacakan buku untuk boneka yang menyerupai anjing.

Hasilnya adalah kelompok pertama menunjukkan keterampilan sosial yang lebih baik dengan sering berbagi, bekerja sama, dan sukarela. Mereka juga terlihat memiliki lebih sedikit masalah pada perilakunya.

Selain ADHD, hewan juga dapat membantu anak-anak dengan autisme merasa lebih tenang saat bermain. Sebuah studi menunjukkan sekelompok anak yang bermain dengan marmut selama 10 menit, kecemasannya menurun.

Memelihara hewan berarti memiliki tanggung jawab baru. Mengetahui cara merawat dan memberi makan hewan adalah bagian penting dari memelihara hewan peliharaan.

Kita juga harus ingat bahwa hewan juga bisa merasa stres dan lelah. Oleh karena itu, penting untuk mengenal tanda-tanda stres pada hewan peliharaan dan tahu kapan waktu yang baik untuk berinteraksi. Hal ini dapat menghindari gigitan hewan yang menyebabkan cedera serius.

Esposito menegaskan bahwa mencegah gigitan hewan perlu dipertimbangkan setiap orang, terutama yang memiliki anak-anak kecil. Para orangtua harus memberi pemahaman terkait batasan tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap hewan peliharaan.

Meskipun hewan peliharaan dapat memberikan beragam manfaat kesehatan, memelihara hewan belum tentu cocok untuk semua orang. Sebuah studi juga menunjukkan adanya paparan hewan dapat memicu alergi dan asma pada orang-orang tertentu.