REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 2.774 peserta dari 28 sekolah di Jakarta menjadi bagian dari total 11.000 peserta se-Indonesia yang berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pada Sabtu (9/8/2025). Rekor yang dipecahkan adalah "Asesmen Bahasa Inggris Online 4 Keterampilan Terbesar di Indonesia" dengan kategori peserta tes terbanyak.
Asesmen Bahasa Inggris Online ini digelar di 18 kota, yaitu Aceh, Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Medan, Rantau Prapat, Binjai, Pekanbaru, Solo, Semarang, Batam, Pontianak, Palembang, Makassar, Balikpapan, Sangatta, dan Samarinda.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Medan Pustaka Mas (MPM), penyedia layanan solusi pendidikan terbesar se-Indonesia dan didukung oleh Pearson untuk meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris pelajar Indonesia. Diharapkan kegiatan ini bisa meningkatkan kesadaran akan pentingnya penguasaan Bahasa Inggris berbasis standar global di kalangan pelajar, serta menyediakan metode pengukuran kemampuan yang cepat, akurat, dan terpercaya.
“Kami bertekad untuk mendorong penggunaan teknologi asesmen online-adaptif ini dalam skala nasional, agar generasi muda Indonesia lebih siap dalam menghadapi tantangan global dengan kemampuan bahasa Inggris yang sudah berstandar internasional," kata Melvi Tan, CEO and Co-Founder PT Medan Pustaka Mas.
Pihaknya ingin memberikan pengalaman unik dan prestisius bagi sekolah-sekolah peserta sebagai bagian dari pencapaian rekor nasional MURI. Selain itu, ia juga berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan motivasi belajar yang lebih tinggi, memperkuat kolaborasi antarsekolah, serta membuka wawasan baru tentang pentingnya integrasi teknologi dalam proses pembelajaran, khususnya dalam menghadapi tantangan global di era digital.
“Keberhasilan event ini akan menjadi bukti nyata potensi besar teknologi dalam memajukan pendidikan di Indonesia dan mempersiapkan generasi muda akan pentingnya penguasaan Bahasa Inggris dalam menghadapi tantangan global ke depannya,” kata Melvi.
Asesmen bahasa Inggris ini menggunakan standar global GSE (Global Scale of English) dan CEFR (Common European Framework of Reference), serta didukung oleh Pearson. Kegiatan ini dilakukan secara daring dari sekolah masing-masing, terhubung melalui teknologi canggih yang disiarkan secara langsung via Zoom dan YouTube Medan Pustaka Mas.
Acara yang dibuka secara daring oleh Arif Jamali, Staf Khusus Kemendikdasmen Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul ini terbagi ke dalam tiga kategori tes yaitu English Benchmark Young Learners (EBYL) untuk siswa SD, Level Test untuk siswa SMP-SMA, dan Benchmark Test untuk SMP-SMA, disesuaikan dengan jenjang dan tingkat kemampuan peserta.
Tes berlangsung selam 60 menit dan hasilnya dapat diperoleh secara akurat dalam waktu kurang dari 15 menit. Hal ini menunjukkan efisiensi teknologi.
"Kami ikut pemecahan rekor MURI Ini karena kami ingin tahu dan ada gambaran anak-anak kami sudah di level apa," papar Felix Satrio, Manajer Akademik Sekolah Regina Pacis Jakarta.
"Kesan saya mengikuti tes ini saya merasa senang dan tegang. Tetapi ini adalah pengalaman pertama saya. Saya merasa tertantang juga dengan tesnya. Karena ada beberapa materi yang belum pernah saya pelajari tetapi saya bersyukur bisa mengikuti tes ini," tutur Maria Natalie Dakosta kelas VIII SMP Regina Pacis Jakarta.
"Ini untuk tolok ukur anak-anak sejauh mana kemampuan bahasa Inggris mereka terutama dalam 4 kompetensi ya menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Juga untuk meningkatkan setelah selesai assemen apa yang bisa diperbaiki dan ditingkatkan dari 4 skill tersebut. Kita senang sekali menjadi bagian pemecahan rekor ini dari SD SMP dan SMA," tutur Dicky Kurniawan, Kepala Bagian Pendidikan Sekolah Terpadu Putra 1.
"Sangat menyenangkan dan menantang pada awalnya. Tapi kemudian saya bisa menyelesaikannya dengan baik. Yang paling menantang bagi saya mendengarkan dan menceritakan kembali. Saya harus mendengarkan dulu dan menceritakannya lagi," ucap Zafira Azzahra dari kelas IX SMP Sekolah Terpadu Putra 1.