Ketua DPP PDI Perjuangan sekaligus Anggota DPR RI Deddy Sitorus memberikan klarifikasi terhadap pernyataannya viralnya di media sosial.
Deddy dalam video itu, di sebuah talkshow mengatakan tidak bisa disamakan gaji dan tunjangan anggota DPR dengan masyarakat dengan penghasilan setara UMR.
Deddy mengatakan, jangan disamakan gaji anggota DPR dengan rakyat jelata.
Anggota Komisi II DPR ini mengatakan, video itu telah diedit oleh sebagian orang dengan maksud menjatuhkan dirinya.
“Itu video lama hampir setahun lalu yang dipotong oleh orang dengan tujuan jahat,” kata Deddy saat dihubungi pada Minggu (24/8).
Video itu menurut Deddy, dibuat ketika dirinya masih jadi anggota Komisi VI DPR/ Deddy mengatakan, potongan video itu dipotong sehingga tidak menyeluruh konteks yang ia ucapkan.
Ia menyebut, saat itu dirinya sedang menimpali pernyataan soal gaji anggota DPR dengan masyarakat.
Menurutnya, gaji anggota DPR memang tidak bisa dibandingkan dengan masyarakat. Kata dia, gaji anggota DPR realistis apabila dibandingkan dengan gaji menteri atau dirjen di BUMN.
“Tetapi karena yang muncul dan dipotong serta diviralkan secara sengaja oleh buzzer kelompok tertentu hanya pernyataan awal, akhirnya menimbulkan bias, membuat orang salah tafsir dan berkembang seperti sekarang,” ucapnya.
“Tidak mungkin orang waras mengungkit video lama dan dengan narasi tertentu kalau bukan karena niat dan disengaja,” tambahnya.
Meski begitu, dirinya meminta maaf apabila pernyataannya tersebut akhirnya membuat gaduh di masyarakat.
“Mohon maaf kalau orang jadi tersinggung. Tapi pernyataan saya sangat jelas menolak perbandingan gaji, bukan perbedaan derajat seperti yang diembuskan,” tutup dia.