Jalan TB Simatupang belakangan ini tengah menjadi sorotan karena kondisi lalu lintas yang macet menjadi momok di Ibu Kota. Gubernur Jakarta Pramono Anung bahkan berencana mengalihfungsikan trotoar di TB Simatupang sebagai solusi menuntaskan kemacetan.
Lalu bagaimana kondisi sebenarnya trotoar di Jalan TB Simatupang?
kumparan menyusuri Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan dari Lebak Bulus ke arah Pasar Rebo. Jalan yang kerap menjadi jalur utama kendaraan ini tampak padat di beberapa titik, dengan proyek pembangunan yang beririsan langsung dengan trotoar.
Di lampu merah setelah Jalan R.A. Kartini, tampak sebuah proyek pembenahan trotoar di sisi kiri jalan. Sebelum titik tersebut, lebar trotoar masih terbilang lapang—bahkan cukup untuk dilalui satu mobil.
Namun, semakin maju ke arah samping Gerbang Tol Fatmawati 1, trotoar berubah lebih sempit. Hanya bisa menampung 2–3 orang berjalan berdampingan, itupun terhenti di ujung karena adanya pedagang kaki lima mangkal di atas jalur pedestrian.
Beberapa meter setelahnya, tepat di Bus Stop Ratu Prabu, trotoar selebar dua orang kembali terpotong. Di titik ini ada proyek galian pipa air limbah yang membuat akses kian terbatas.
Trotoar berada persis di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dengan bedeng proyek tinggi yang berdiri menutup sebagian pandangan. Meski sisi seberang masih menyisakan area cukup luas, jalannya belum dipasangi beton trotoar. Akibatnya, genangan air membuat jalur becek.
Saat berputar arah menuju Lebak Bulus, kondisi trotoar di dekat Halte Ampera terlihat semakin sempit. Hanya cukup untuk satu orang, bahkan sudah dipadati pedagang tanaman hias dan pupuk. Di tengah trotoar, berdiri warung semi permanen yang memaksa pejalan kaki turun ke badan jalan jika ingin melintas.
Kondisi yang sama juga tampak di depan Cibis Park. Inilah titik di mana Pemprov Jakarta ingin mengalihfungsikan trotoar menjadi badan jalan.
Trotoar di titik ini begitu kecil, hanya muat satu orang. Tepat di sebelahnya ada selokan terbuka, sementara di tengah trotoar berdiri tiang PJU (Penerangan Jalan Umum) yang menambah sesak.
Pada sisi kanan jalan, proyek galian milik Paljaya membuat ruas makin sempit hingga menimbulkan macet. Tumpukan tanah dan batu hasil galian menutup sebagian jalur, sementara permukaan trotoar lain hanya berupa aspal kasar dengan batu-batu berserakan. Kondisi ini membuat pejalan kaki harus ekstra hati-hati.
Sempat terjadi momen ketika berpapasan di trotoar tersebut, kumparan terpaksa harus berhenti karena di sampingnya langsung terbentang selokan terbuka.
Di depan Cibis Park hingga titik proyek galian, kemacetan mengular pada pukul 14.37 WIB. Di lokasi juga terdapat peralatan proyek, namun tak ada aktivitas pekerja proyek di sana.
Gubernur Jakarta Pramono Anung bakal mengalihfungsikan trotoar di Jalan TB Simatupang menjadi jalur kendaraan.
Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya mengurangi kemacetan yang selalu terjadi selama pembangunan berlangsung.