Konsumsi MBG Melebihi Batas Waktu Aman, 12 Orang di Bima Mual dan Diare

12 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Badan Gizi Nasional (BGN) mengklarifikasi dugaan keracunan belasan orang di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dalam keterangan resmi, BGN menyatakan bahwa gejala seperti mual dan diare timbul bukan karena proses penyiapan MBG yang keliru oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Namun, karena dikonsumsi melebihi batas waktu aman.

Menurut Kepala SPPG Kota Bima, Kecamatan Mpunda, Kelurahan Sadia 2, Yusuf, berdasarkan hasil koordinasi dengan Puskesmas Mpunda, Dinas Kesehatan, dan Intelkam Polres, penyebab gangguan kesehatan diduga bukan berasal dari proses pengolahan di dapur SPPG.

“Hasil penelusuran menunjukkan bahwa makanan disimpan dan kemudian dikonsumsi lebih dari batas waktu aman konsumsi, bahkan sampai keesokan harinya sebelum dimakan,” jelas Yusuf, Selasa (13/10/2025).

Analisis sementara menunjukkan bahwa terdapat keterlambatan konsumsi MBG yang melebihi waktu aman konsumsi (4-6 jam) sejak siap didistribusikan.

Atas kasus ini, pihak SPPG berupaya untuk meningkatkan pemahaman seluruh pihak agar menaati aturan terkait waktu konsumsi MBG.

Yusuf juga meminta agar seluruh sekolah penerima manfaat MBG mengonsumsi hidangan itu di sekolah, dan tidak membawa pulang.

“Kami berusaha memperkuat pengawasan dan komitmen terhadap keamanan pangan MBG. Kesehatan penerima manfaat tetap menjadi prioritas utama,” ujarnya.

Tak Ada yang Keracunan Saat MBG Disantap di Sekolah

Sebelumnya, Kepala Sekolah SDN 11 Manggemaci, Kota Bima, Hartuti, menyesalkan pemberitaan media tentang adanya belasan orang siswa dan guru SDN 11 Kota Bima yang keracunan pasca mengonsumsi hidangan MBG.

Sebab, tidak ada satu orang pun siswa dan guru yang mengalami keracunan program MBG saat hidangan dikonsumsi di sekolah-sekolah pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Hartuti mengatakan, beberapa media sempat memberitakan bahwa seorang penjaga sekolah beserta empat anggota keluarganya, termasuk salah satu anaknya yang bersekolah di SDN 11, keracunan usai mengonsumsi hidangan program MBG. Menindaklanjuti hal tersebut, Kepala SPPG megonfirmasi kepada beberapa pihak terkait, di antaranya sekolah dan RSUD Kota Bima.

Berdasarkan penelusuran, diketahui bahwa terdapat keterlambatan konsumsi paket MBG, sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan pada beberapa orang.

Konsumsi MBG pada Sore dan Malam Hari

Penjaga sekolah di SDN 11, Yunus, bersama empat anggota keluarganya mengaku mengonsumsi MBG pada sore dan malam hari.

Akibatnya, ia bersama 4 anggota keluarganya dilarikan ke RSUD Kota Bima pada Rabu malam, (8/10).

Sementara, guru SDN 11 juga membawa MBG ke rumah, yang kemudian dikonsumsi oleh suaminya pada keesokan harinya. Gejala gangguan kesehatan berupa mual dan diare dialami oleh dua anggota keluarganya pada Kamis, (9/10).

Hartuti, Kepala Sekolah SDN 11 Kota Bima mengaku bahwa pasien yang dirawat di RSUD Kota Bima bukan siswa aktif.

“Pasien yang dirawat merupakan keluarga security dan guru, bukan siswa aktif, dan hingga saat itu belum ada laporan tambahan dari orangtua siswa lainnya,” ujar Hartuti.

Akibat insiden keamanan pangan itu, maka sebanyak 12 orang, yang terdiri atas siswa dan keluarga penjaga sekolah, serta keluarga guru, dibawa ke rumah sakit. Mereka kemudian dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima.

“Setelah dirawat, 12 orang itu telah dinyatakan pulih, lalu dipulangkan ke rumah masing-masing pada Senin (13/10),” kata Hartuti.

Pahami dan Terapkan SOP Program MBG

Sementara, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati berharap semua komponen yang berkaitan erat dengan Program MBG bisa memahami dan menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada.

"BGN berusaha agar Program MBG di seluruh lokasi berjalan dengan baik dan zero accident. Maka dari itu, kami berharap agar seluruh pihak bisa menerapkan SOP yang sudah ditetapkan," ujarnya.

Ia juga menegaskan agar media bisa memberikan informasi yang akuntabel kepada masyarakat.

"Kami juga menghimbau agar media bisa menyajikan berita sesuai dengan fakta di lapangan, sehingga masyarakat tidak terpengaruh informasi yang keliru," pungkas Hida.

Read Entire Article