Jakarta (ANTARA) - Perusahaan industri kertas dan kemasan PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) membukukan penjualan senilai Rp78,42 miliar pada kuartal II-2025, atau tumbuh 6,39 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai Rp73,70 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Gross margin perseroan tercatat senilai Rp12,15 miliar pada kuartal II-2025, atau tumbuh 3,62 persen (yoy) dibandingkan senilai Rp11,73 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras semua pihak, penjualan mengalami kenaikan, terutama di lini ritel untuk produk cup dan paper bowl,” ujar Direktur PPRI Catur Jatiwaluyo sebagaimana keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Catur mengungkapkan, meningkatkan pendapatan tidak terlepas dari strategi bisnis yang dilakukan oleh perseroan, salah satunya dengan lebih agresif dalam merambah market (pasar) baru.
“Perusahaan juga terus berinovasi untuk menciptakan produk baru dengan tetap menjaga
kualitas dan juga pelayanan kepada semua pelanggan,” ujar Catur.
Ia melanjutkan, perseroan menitikberatkan usahanya pada industri pengemasan dengan menggunakan bahan utama dari kertas, yang merupakan sumber daya terbarukan.
Selain itu, perseroan aktif memperkenalkan produk-produk ramah lingkungan untuk memberikan dampak positif bagi pelanggan, karyawan, dan lingkungan sekitar.
“Ini memang menjadi komitmen kami sejak awal, untuk berkontribusi secara positif menjaga
keberlanjutan lingkungan serta memberikan manfaat yang berkesinambungan bagi semua
pihak,” ujar Catur.
Baca juga: Pendapatan Paperocks capai Rp40,5 miliar pada kuartal I 2024
Baca juga: Kemenperin jaga ketersediaan garam industri pulp dan kertas
Baca juga: Industri kertas tingkatkan diri untuk capai PROPER Hijau
Dalam kesempatan ini, Paperocks Indonesia menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang menyepakati perombakan jajaran direksi dan komisaris perseroan.
Para pemegang saham menyetujui Irsyad Hanif sebagai Direktur Utama menggantikan Catur Jatiwaluyo, kemudian posisi direktur ditempati oleh Catur Jatiwaluyo dan Dillon Sutandar,
Kemudian, para pemegang saham juga menyetujui perubahan dalam jajaran komisaris, diantaranya menyetujui Budi Aditya Erna Mulyanto sebagai Komisaris dan Frezi Majesty sebagai Komisaris Independen menggantikan Frederick Rompas.
Dengan demikian, susunan pengurus perseroan sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Philip Sumali Komisaris Utama
Budi Aditya Erna Mulyanto Komisaris
Frezi Majesty Komisaris Independen
Dewan Direksi
Irsyad Hanif Direktur Utama
Catur Jatiwaluyo Direktur
Dillon Sutandar Direktur
Baca juga: Khofifah dukung pengembangan industri kertas tisu di Ngoro Mojokerto
Baca juga: KLHK minta tingkatkan upaya pemilahan guna hilangkan impor sampah
Baca juga: Kemenperin: Industri kertas sigaret bisa serap banyak tenaga kerja
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.