Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kekayaan alam terbesar di dunia, yang menyimpan keragaman hayati dan sumber daya alam bagi keberlangsungan ekosistem global.
Namun kekayaan tersebut kini terancam oleh deforestasi, kerusakan pesisir, pencemaran plastik, hingga dampak perubahan iklim. World Economic Forum pada 2024 juga menyampaikan, Indonesia yang menyimpan sekitar 16–18 persen terumbu karang dunia diperkirakan akan mengalami bleaching tahunan di lebih dari 50 persen kawasan lindung laut pada 2044.
Menyadari isu lingkungan itu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara konsisten mengambil peran aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus melindungi keanekaragaman hayati. Salah satunya dengan aktif melakukan program penanaman bibit pohon di berbagai daerah di Indonesia.
Sepanjang 2025, Telkom menargetkan penanaman 10 ribu bibit pohon di sepanjang Sungai di wilayah Garut, Boyolali, dan Gowa. Penanaman 10 ribu bibit mangrove di pesisir Pantai wilayah Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan, dan Sulawesi Selatan. Selain itu juga penanaman 900 bibit terumbu karang di Banyuwangi, Pandeglang, dan NTT.
Telkom berkolaborasi dengan komunitas dan masyarakat dalam program konservasi untuk melindungi keanekaragaman hayati yang terancam kehilangan habitat. Upaya ini mencakup konservasi berbagai tumbuhan, termasuk tanaman obat, anggrek liar, pohon endemik, dan tanaman lamun. Selain itu, Telkom juga melakukan program konservasi perlindungan satwa seperti penyu dan babi kutil Bawean.
“Telkom sebagai perusahaan milik negara serta perusahaan telekomunikasi digital terbesar di Indonesia memiliki tanggung jawab untuk keberlanjutan lingkungan hidup serta inovasi, menggabungkan konservasi dengan kemajuan teknologi digital sehingga dapat memantau progress dari program yang dilakukan,” ucap Senior General Manager Social Responsibility Telkom, Hery Susanto.
“Tidak hanya memanfaatkan teknologi, menjaga dan melestarikan lingkungan serta keanekaragaman hayati merupakan tanggung jawab bersama yang perlu dilakukan dengan berkolaborasi bersama masyarakat. Hal ini diperlukan untuk memastikan keberlanjutan sumber daya alam bagi generasi mendatang,” tambahnya.
Upaya yang dilakukan oleh Telkom menjadi salah satu bentuk komitmen perusahaan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG ke-11 mengenai Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, SDG ke-12 Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, SDG ke-13 Penanganan Perubahan Iklim, SDG ke-14 Ekosistem Lautan, dan SDG ke-15, yaitu Ekosistem Daratan.
Melalui langkah nyata ini, Telkom menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan adalah bagian penting dari strategi perusahaan dalam membangun masa depan berkelanjutan.
Dengan menggabungkan teknologi, kolaborasi, dan kesadaran bersama, Telkom tidak hanya menjaga kekayaan alam Indonesia, tetapi juga menciptakan manfaat bagi masyarakat, lingkungan, dan generasi mendatang.