INFO NASIONAL – Partai Persatuan Pembangunan atau PPP tengah bersiap diri untuk menggelar Muktamar ke-10. Berbagai persiapan materi, lokasi, dan waktu terus dilakukan agar ajang lima tahunan tersebut berlangsung dengan riang gembira.
Terkait dengan suksesi kepemimpinan, sejumlah tokoh senior maupun fungsionaris PPP menegaskan aspirasinya bahwa partai berlambang Ka’bah ini harus dipimpin oleh kader internal partai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Saiful Rahmat Dasuki alias Gus Saiful mengatakan, Ketua Umum atau Ketum PPP sebaiknya berasal dari kader internal yang sudah memahami betul sejarah, perjuangan, dah khidmat perjuangan PPP. Dengan begitu, lanjutnya, ia bisa langsung bekerja untuk pemilu 2029 tanpa perlu belajar lagi atau menyesuaikan diri dengan kultur PPP.
"Sebaiknya kader internal yang sudah memahami betul sejarah, perjuangan, dan khidmat perjuangan PPP. Jadi bisa langsung bekerja untuk pemilu 2029, tidak perlu belajar lagi atau menyesuaikan diri dengan kultur PPP. Apalagi kader internalnya punya uang untuk membiayai ongkos politik PPP selama lima tahun ke depan,” katanya pada Tempo, Sabtu, 8 Agustus 2025.
Pendapat yang sama disampaikan Wakil Ketua Umum DPP PPP Rusli Effendi, yang mengatakan Ketum PPP wajib berasa dari kader internal. “Tentu aspirasi dan harapan kita partai ini kan partai kader ya. Karena itu sebagai imam partai ini saya berpandang wajib kader yang memenuhi syarat tentunya,” kata Rusli.
“Kader yang lebih tahu proses dan denyut jantung perjuangan partai ini. Tentu dengan dalil itu karena memang PPP adalah partai kader. Kesejarahannya adalah partai kader, dan tidak pernah dibimbing oleh orang di luar kader itu sendiri,” ujar Rusli.
Terlebih, kata Rusli, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART) partai juga menegaskan ketua umum berasal dari internal. “Apalagikan kitab suci partai itu AD/ ART. Tentu AD/ ART itu kan yang bisa jadi Ketum kan kader yang memenuhi syarat. Jadi secara pribadi maupun AD ART mengharuskan Ketum ini dari internal,” tegasnya.
Saiful juga menegaskan, AD/ ART PPP juga menegaskan bahwa Ketua Umum haruslah berasal dari kader internal partai. "Setuju dengan hal itu. Karena itu aturan main yang kita sepakati bersama sejak PPP berdiri. PPP adalah partai ulama dan partai kader. Ini yang membuat PPP bertahan selama 52 tahun," katanya.
Jika ada aspirasi yang ingin memunculkan kandidat dari luar partai, Gus Saiful menyatakan sebetulnya PPP bersikap terbuka. "Siapapun anak bangsa yang mau berkhidmat dan berjuang di PPP silakan saja dan kami sangat mengapresiasi,” katanya.
Namun, ia menambahkan, ada aturan, ketentuan, atau proses yang harus diikuti dan ditaati. “Tetapi tentu saja ada proses dan aturan konstitusi yang harus dilalui sebagaimana partai atau organisasi lainnya di Indonesia," ujarnya.
Rusli juga mengatakan, PPP juga terbuka bila ada tokoh bangsa yang ingin bergabung. “Kalau soal ada keinginan tokoh bangsa kita justru welcome, kita menyambut baik. Tokoh-tokoh nasional yang pingin bergabung di PPP tentu kita ahlan wa sahlan,” kata dia.
Hanya saja, lanjutnya, posisi di partai tak hanya ketua umum. Ada posisi lain yang memungkinkan banyak tokoh untuk berkontribusi di PPP. Namun, terkait posisi ketum, ujarnya, harus berasal dari internal partai.
“Posisinya bukan hanya ketua umum kan, ada yang lain-lain. Jadi kita tidak ada kalimat menolak. Tokoh-tokoh yang mau berkontribusi di PPP, kita harus buka diri. Tapi kalau jadi imamnya ini menurut saya harus kader sendiri,” pungkasnya. (*)