Liputan6.com, Jakarta Donald Trump (79 tahun) dinyatakan dalam kondisi kesehatan luar biasa setelah menjalani pemeriksaan medis tahunan di Walter Reed National Military Medical Center. Menurut dokter kepresidenan Amerika Serikat (AS), Sean Barbabella, usia jantung Trump bahkan 14 tahun lebih muda dibanding usia sebenarnya.
Pemeriksaan itu dilakukan di tengah sorotan publik terhadap kesehatan presiden Amerika Serikat yang saat ini menjabat untuk periode keduanya. Trump disebut masih menunjukkan performa fisik dan mental yang baik meski tetap menjalani jadwal kerja yang padat.
“Trump tetap dalam kondisi kesehatan luar biasa, dengan fungsi jantung, paru-paru, saraf, dan fisik yang sangat baik,” kata Barbabella, dalam memo resmi yang dirilis Gedung Putih.
Hasil tes menunjukkan cardiac age Trump setara dengan seseorang berusia 65 tahun atau 14 tahun lebih muda dari usia kronologisnya. Menurut Barbabella, hasil tersebut didapatkan melalui pengukuran elektrokardiogram (ECG) yang menilai vitalitas jantung.
“Usia jantungnya diketahui sekitar 14 tahun lebih muda dibandingkan usia sebenarnya,” tulis Barbabella dalam memo tersebut.
Trump sendiri menegaskan bahwa dirinya merasa bugar secara keseluruhan. “Saya merasa sangat baik secara fisik dan mental,” katanya kepada awak media setelah hasil pemeriksaannya diumumkan seperti mengutip Reuters.
Kondisi kesehatan Trump sempat menimbulkan kekhawatiran pada pertengahan tahun lalu karena pembengkakan di kaki dan memar di tangan, dokter memastikan kondisi tersebut tidak berbahaya.
Dia menjelaskan bahwa pembengkakan kaki disebabkan oleh chronic venous insufficiency, yakni kondisi umum pada usia lanjut, sementara memar di tangan berasal dari iritasi jaringan lunak akibat sering berjabat tangan dan konsumsi aspirin rutin.
Kondisi Kesehatan Trump Masih Stabil di Usia 79 Tahun
Menjadi presiden tertua kedua dalam sejarah Amerika Serikat, Trump dinilai masih dalam kondisi fisik dan mental yang prima. Pemeriksaan April lalu juga menunjukkan bahwa berat badan dan kolesterolnya terkendali dengan baik.
“Trump tetap bugar dan aktif, bahkan masih mampu mempertahankan performanya dalam bermain golf,” tulis laporan medis sebelumnya.
Gedung Putih menegaskan bahwa jadwal kerja padat Trump tidak memengaruhi kesehatannya. Dia masih sering melakukan perjalanan, menghadiri rapat, serta terlibat langsung dalam berbagai agenda internasional.
Lakukan Vaksinasi Tahunan, Termasuk Suntikan Vaksin COVID-19 Terbaru
Selain jalani pemeriksaan ia juga melakukan vaksinasi tahunan. Termasuk vaksinasi flu dan COVID-19 terbaru.
Vaksinasi tersebut dilakukan sebagai persiapan untuk perjalanan internasionalnya ke Timur Tengah usai menengahi kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Gedung Putih Redam Isu Kekhawatiran Publik
Isu kesehatan Trump kembali menjadi perhatian publik setelah sebelumnya Presiden Joe Biden mengundurkan diri dari pencalonan 2024 karena alasan kebugaran. Namun Gedung Putih menegaskan tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan.
Dalam beberapa bulan terakhir, foto-foto yang menampilkan pembengkakan pada pergelangan kaki Trump sempat memicu spekulasi publik. Namun Barbabella memastikan hal itu bukan gejala penyakit serius.
“Hasil pemeriksaan memastikan masalah pada kakinya disebabkan oleh insufisiensi vena kronis, yaitu kondisi yang jinak dan umum terjadi,” jelasnya.
Sejak perawatan tersebut, Gedung Putih tidak lagi memberikan pembaruan detail mengenai terapi lanjutan. Meski begitu, para staf medis disebut terus memantau kondisi presiden secara berkala.
Fokus pada Pencegahan dan Kesehatan Jantung
Selain pemeriksaan fisik, Trump juga menjalani serangkaian tes pencegahan dan imunisasi rutin. Dia menerima vaksin flu tahunan serta dosis booster COVID-19 terbaru sebelum berangkat ke Timur Tengah.
“Pemeriksaan kesehatan dan imunisasinya sudah diperbarui untuk memastikan dirinya siap dalam perjalanan internasional yang akan datang,” tulis Barbabella. Pemeriksaan jantung menjadi salah satu fokus utama mengingat usia presiden yang hampir mencapai 80 tahun.
Trump sebelumnya juga sempat menarik perhatian publik pada masa jabatan pertamanya di 2020 ketika terinfeksi COVID-19. Saat itu, Gedung Putih memberikan laporan yang saling bertentangan, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang transparansi kondisi kesehatannya. Namun kini, Barbabella menegaskan, presiden berada dalam kondisi exceptional health.