Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Pengarah Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI BP) Din Syamsuddin mengapresiasi penolakan visa untuk atlet Israel yang akan berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Senam Artistik 19-25 Oktober 2025 di Jakarta.
“Memang sebaiknya (Indonesia) menolak kehadiran atlet dari Israel pada ajang perlombaan olahraga dunia di negara kita, karena apa yang terjadi dua tahun terakhir sungguh mengiris hati kita,” ujar Din Syamsuddin di Jakarta, Senin.
Menurutnya, rakyat Indonesia terutama umat Islam sangat mengecam tindakan Israel terhadap Palestina, sehingga dia menilai memang sebaiknya pemerintah Indonesia tidak perlu memberi izin kepada para atlet Israel tersebut.
Ketua Komite ARI BP itu juga mengomentari usulan 20 poin yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump terkait upaya penyelesaian konflik Palestina dan Israel, dengan berpendapat bahwa usulan itu menunjukkan upaya AS yang ingin mempertahankan hegemoninya.
Din Syamsuddin tetap menegaskan bahwa perdamaian antara Palestina dan Israel sangat penting untuk diwujudkan, meski dia berpendapat solusi dua negara (two state solution) kini sulit dilaksanakan karena ada pelanggaran serius yang dilakukan oleh Israel.
Menurutnya, persoalan genosida, tragedi kemanusiaan, dan pemblokiran bantuan kemanusiaan di Gaza harus diselesaikan dulu sebelum bicara solusi dua negara.
“Israel harus mundur dari wilayah yang dikuasainya sejak perang, menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat, serta menjadikan Yerusalem sebagai kota suci tiga agama,” tegas Din Syamsuddin.
Baca juga: Indonesia siap dukung rekonstruksi Gaza usai gencatan Hamas-Israel
Baca juga: Massa akan gelar aksi akbar "Indonesia Lawan Genosida" di Patung Kuda
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.