Istanbul (ANTARA) - Presiden AS Donald Trump, Minggu (12/10), mengatakan bahwa dia akan mengirim rudal jelajah Tomahawk ke Ukraina jika perangnya dengan Rusia tidak kunjung berakhir.
Trump mengatakan Ukraina "ingin memiliki rudal Tomahawk" saat dia bertolak ke Israel dan Mesir menjelang KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh yang membahas gencatan senjata Gaza.
"Kami sudah membicarakannya, jadi kita lihat saja nanti," katanya, merujuk pada pembicaraannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
"Sejujurnya, saya mungkin harus berbicara dengan Rusia. Apakah mereka ingin rudal Tomahawk diarahkan ke sana? Saya rasa tidak. Saya rasa saya mungkin akan berbicara dengan Rusia tentang hal itu," katanya kepada Presiden Zelenskyy, menyebut Tomahawk sebagai "langkah agresi baru."
Baca juga: AS akan kirim Tomahawk ke Ukraina jika Rusia tolak berunding
"Jika perang ini tidak kunjung berakhir, saya akan mengirim mereka rudal Tomahawk. Saya bisa bilang Tomahawk adalah senjata yang kredibel, senjata yang sangat ofensif," ujar Trump.
"Dan sejujurnya, Rusia tidak membutuhkannya... Saya mungkin akan memberi tahu mereka bahwa jika perang ini tidak berakhir, kami mungkin saja (mengirim rudal). Mungkin tidak, tetapi kami mungkin melakukannya," katanya lagi.
"Saya ingin melihat perang ini berakhir," tambahnya.
Pernyataannya muncul setelah Zelenskyy mengatakan pada Minggu (12/10) bahwa rencana gencatan senjata Trump untuk Gaza memberikan "harapan" bahwa pendekatan serupa dapat mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Zelenskyy juga mengatakan kedua negara sedang mengupayakan pengiriman rudal jelajah jarak jauh Tomahawk AS ke Kiev.
Sebelumnya pada Senin (6/10) lalu, Trump mengatakan dia hampir memutuskan apakah akan mengirimkan rudal Tomahawk ke Kiev, menambahkan bahwa dia ingin "mencari tahu apa yang mereka lakukan dengan rudal-rudal itu, ke mana mereka akan mengirimnya."
Sumber: Anadolu
Baca juga: Rusia ancam balasan keras jika asetnya di Eropa dialihkan ke Ukraina
Baca juga: Tentara bayaran Kolombia minta diselamatkan dari zona perang Ukraina
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.