Cristian Chivu di Inter Milan: Ketika Keraguan Berbalik Menjadi Pujian

23 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Musim panas lalu, publik Giuseppe Meazza sempat menahan napas ketika Inter Milan menunjuk Cristian Chivu sebagai pelatih kepala menggantikan Simone Inzaghi. Banyak yang menilai keputusan itu terlalu berani, bahkan sebagian menganggapnya nekat. Namun, hanya dalam hitungan bulan, keraguan itu berbalik menjadi pujian.

Chivu, yang baru berusia 44 tahun, mewarisi skuad yang kehilangan kepercayaan diri setelah kekalahan telak di final Liga Champions musim lalu. Akan tetapi, pelatih asal Rumania itu mampu mengembalikan semangat di ruang ganti dan menanamkan gaya bermain yang lebih agresif dan efektif.

Kini, Inter tampil dengan karakter baru — berani menekan lawan sejak awal dan cepat merebut kembali penguasaan bola begitu kehilangan. Perubahan ini membuat mereka tampak hidup kembali di setiap laga.

Bukan hanya para penggemar yang terpukau, salah satu pelatih legendaris Italia, Fabio Capello, turut mengakui sentuhan magis Chivu. Dalam wawancaranya dengan Gazzetta dello Sport, Capello memuji pendekatan taktis dan kemampuan psikologis sang pelatih dalam membentuk tim.

Menjelang duel melawan AS Roma di Serie A akhir pekan ini, pujian Capello menjadi penanda bahwa Chivu bukan sekadar pelatih muda yang beruntung. Ia adalah sosok yang sedang membangun babak baru dalam sejarah Inter Milan.

Inter: Dari Kekalahan Menuju Kebangkitan

Ketika Chivu mengambil alih posisi dari Inzaghi, banyak pihak menganggap Inter sedang berada di titik nadir. Kekalahan di final Liga Champions menjadi luka yang belum sembuh. Namun, dalam waktu singkat, Chivu berhasil mengubah rasa kecewa itu menjadi motivasi.

“Chivu bergerak ke arah yang mirip dengan Gian Piero Gasperini, tetapi tidak seekstrem itu,” ujar Capello. “Tekanan tinggi dan perebutan bola secepat mungkin memungkinkan Inter menciptakan keunggulan di lini serang segera setelah mereka merebut bola kembali. Namun, secara defensif, timnya lebih aman.”

Inter kini tampil dengan keseimbangan yang lebih baik. Serangan mereka tajam, tetapi pertahanan tidak kehilangan kedisiplinan. Filosofi Chivu sederhana: menyerang tanpa melupakan struktur. Dalam konteks inilah Inter seperti terlahir kembali — tim yang lapar, dinamis, dan efisien.

Chivu di Inter Milan, Capello di AC Milan

Bagi Capello, apa yang dilakukan Chivu bukan sekadar perubahan taktik. Ia melihat kesamaan antara dirinya dan pelatih asal Rumania itu dalam cara menghadapi tantangan besar di usia muda.

“Banyak yang menganggap pilihan Inter sebagai taruhan berisiko, tapi bukan saya,” ujar Capello. “Karena kualitas tertentu tidak memerlukan masa magang panjang. Dalam hal ini, saya melihat diri saya pada Chivu.”

Capello mengenang bagaimana dirinya dulu menghadapi situasi serupa ketika dipercaya melatih AC Milan dengan pengalaman terbatas. Ia melihat refleksi perjalanan itu pada Chivu. “Dua hal mendasar harus dimiliki pelatih top. Pertama, ubah taktik sesuai kebutuhan tanpa berlebihan. Kedua, kerja keras membangun mentalitas pemain dan meyakinkan mereka bahwa siklus Inter belum berakhir,” katanya.

Ucapan Capello itu menggambarkan bagaimana Chivu menyentuh sisi emosional timnya. Ia tak melakukan revolusi, melainkan evolusi — memperbaiki yang rusak tanpa merusak yang sudah baik.

Validasi atas Kepemimpinan Chivu

Dalam ruang ganti Inter, Chivu juga berhasil menciptakan suasana saling menghormati antara pemain dan pelatih. Capello menilai hal ini sebagai kunci utama kebangkitan tim.

“Saya membaca kata-kata Mkhitaryan di Gazzetta,” kata Capello. “Mengetahui susunan pemain tiga jam sebelum pertandingan bukan sesuatu yang harus disukai atau tidak disukai, itu harus diterima. Ini contoh sempurna pelatih yang mendapatkan respons tepat dari tim karena ia menekan tombol yang benar.”

Capello menambahkan, “Itu adalah rasa hormat terhadap pekerjaan, dan tampaknya di Inter-nya Chivu, hal itu tidak kurang.”

Kata-kata itu menjadi validasi atas kepemimpinan Chivu. Ia bukan hanya pelatih dengan taktik matang, tetapi juga manajer yang memahami manusia di balik setiap seragam biru-hitam.

Inter Kini Tak Lagi Kehilangan Arah

Read Entire Article