POLITIKUS Partai Gerindra Habiburokhman menganggap wajar jika program makan bergizi gratis atau MBG punya masalah dalam pelaksanaannya. Dia mengibaratkan berbagai problem dalam proyek unggulan Presiden Prabowo Subianto itu seperti masalah yang kerap muncul dalam hajatan atau acara pernikahan.
Menurut Habiburokhman, setiap program pasti memiliki masalah. "Kita bikin hajatan saja pasti ada (masalah). Misalnya hilang sendok, makanan enggak sesuai dengan jumlah orang yang hadir. Begitu kan?" kata dia di Gedung DPR, Jakarta pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Acara resepsi pernikahan, kata Habiburokhman, sering membuat pusing penyelenggaranya. Padahal, tuturnya, hajatan nikah hanya berlangsung satu kali seumur hidup.
Maka dari itu, Habiburokhman menilai masalah wajar muncul dalam kegiatan berskala lebih besar seperti MBG. "Ini hajatan nasional dan setiap hari," kata Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu.
Habiburokhman menyatakan dukungan agar MBG tetap berjalan di tengah berbagai masalah yang ada. Pemerintah, kata dia, harus terus melakukan perbaikan selama proyek itu terus berlangsung.
Habiburokhman menyampaikan sikap mengenai MBG itu dalam rapat dengar pendapat umum bersama Aliansi Mahasiswa Nusantara atau Aman. Koalisi mahasiswa itu menyampaikan dukungan terhadap sejumlah program pemerintah, termasuk MBG, dalam rapat ini.
Berbagai masalah terus terjadi dalam pelaksanaan MBG. Terbaru, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat terdapat 1.084 korban keracunan makan bergizi gratis atau MBG selama pekan lalu. Angka itu berdasarkan data yang dihimpun JPPI pada periode 6 hingga 12 Oktober 2025. Secara total, jumlah korban keracunan proyek MBG dari awal peluncuran hingga 12 Oktober 2025 tembus 11.566 anak.
Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan kasus keracunan menyebar ke dua wilayah baru yang sebelumnya belum pernah dilaporkan. Dua provinsi itu adalah Kalimantan Selatan (Kabupaten Banjar) dan Gorontalo (Kota Gorontalo). “Ini menunjukkan penyebaran kasus yang semakin luas dan tidak terkendali,” kata Ubaid melalui keterangan tertulis, Senin, 13 Oktober 2025.
Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam penulisan artikel ini