Liputan6.com, Jakarta Legenda Liverpool, Steve Nicol, melontarkan kritik tajam terhadap Kobbie Mainoo yang jarang mendapat kesempatan bermain di bawah asuhan Ruben Amorim. Ia menilai gelandang muda Manchester United itu belum mampu menunjukkan kualitas bertahan yang memadai.
Mainoo sejauh ini belum menjadi starter dalam tujuh laga pertama Premier League musim 2025/2026. Amorim lebih sering mempercayakan posisi lini tengah kepada Bruno Fernandes bersama Casemiro atau Manuel Ugarte.
Padahal, musim lalu Mainoo tampil menonjol di bawah Erik ten Hag hingga dipercaya memperkuat Inggris di final Euro 2024. Namun kini, situasinya berubah drastis dan ia harus puas dengan peran sebagai pemain cadangan.
Menurut Nicol, masalah utama Mainoo adalah kontribusinya ketika tim tidak menguasai bola. Ia menilai kelemahan tersebut sudah terbaca oleh Amorim dan menjadi alasan sang pemain kian tersingkir dari skuad utama.
Mainoo Dinilai Lemah Saat Tanpa Bola
Steve Nicol mengungkapkan bahwa Kobbie Mainoo memiliki kemampuan mengolah bola yang baik, namun kelemahannya muncul saat bertahan. Hal ini membuatnya kesulitan untuk bersaing di lini tengah Manchester United di bawah Amorim.
Nicol menilai Mainoo tak cukup aktif membantu tim ketika lawan menguasai bola. Kondisi tersebut menjadi penyebab Amorim lebih memilih pemain dengan kontribusi defensif yang lebih kuat.
“Menurut saya, Mainoo hebat ketika menguasai bola, tetapi saat lawan memiliki bola, dia tidak melakukan cukup banyak,” ujar Nicol kepada ESPN. “Bahkan, dia tidak melakukan apa pun. Dia tidak menghentikan lawan untuk menekan lini belakang Manchester United.”
“Fakta bahwa itu adalah salah satu masalah terbesar United dan dia belum bisa mengatasinya menunjukkan bahwa dia sudah ketahuan,” lanjut Nicol. “Ketika bermain untuk klub besar, kamu harus berkontribusi di dua sisi permainan.”
Kehilangan Tempat di Skuad Utama
Situasi Mainoo semakin rumit karena Amorim terus mengandalkan Casemiro untuk mengisi lini tengah bersama Bruno Fernandes. Ini menjadi sinyal jelas bahwa posisi pemain berusia 20 tahun itu semakin terpinggirkan.
Nicol menganggap hal ini sebagai tanda bahwa performa Mainoo belum cukup konsisten untuk level tertinggi Premier League. Ia menyebut kemampuan bertahannya belum berkembang seperti yang diharapkan.
“Fakta bahwa Casemiro terus menjadi starter menggantikannya menunjukkan ada masalah,” kata Nicol. “Anak ini mungkin tidak sebagus yang kita kira saat pertama kali dia tampil menonjol.”
“Jika pelatih melihat pemainnya tidak memberikan usaha maksimal, maka pemain itu akan tersingkir,” tambah Nicol. “Ketika kamu membiarkan lawan berlari bebas tanpa usaha bertahan, kamu akan berada di urutan terakhir pilihan pelatih.”
Sumber: Metro