REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (UMI) Nasrudin Andi Mappaware resmi dilantik menjadi Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Asosiasi Fakultas Kedokteran Swasta Indonesia (AFKSI), Sabtu (9/8/2025). Nasrudin menjadi ketua umum PB AFKSI periode 2025-2028.
Nasrudin mengatakan, terdapat banyak program kerja yang telah dirancang untuk tiga tahun ke depan. Salah satunya, AFKSI akan mendorong agar lebih banyak fakultas kedokteran swasta yang dapat membuka program pendidikan dokter spesialis (PPDS).
"Selama ini, betul FK swasta diberi kepercayaan bersama-sama dengan FK lain untuk menghasilkan dokter. Namun, saat ini kita juga inisiasi untuk kemudian membuka program studi spesialis," kata dia usai pelantikan di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ), Tangerang Selatan, Sabtu (9/8/2025).
Menurut Nasrudin, peluang itu harus benar-benar dimanfaatkan oleh fakultas kedokteran swasta. Bukan hanya untuk menghasilkan dokter, melainkan juga untuk membantu pemerintah dalam peningkatan sumber daya, khususnya dalam peningkatan pelayanan dokter spesialis.
Ia menyebutkan, saat ini sudah ada tujuh fakultas kedokteran di perguruan tinggi swasta yang memiliki PPDS. Tujuh PTS itu adalah Universitas Prima Indonesia, UPH, Universitas Hang Tuah, UMI, Unika Atmajaya, UMSU, dan Universitas Yarsi.
"Insya Allah menyusul lagi di tahun ini sampai tahun depan, beberapa FK swasta juga akan membuka program studi spesialis," ujar Nasrudin.
Ia bahkan menargetkan seluruh fakultas kedokteran swasta yang berstatus unggul dapat membuka PPDS dalam tiga tahun ke depan. Ia menyebutkan, saat ini ada hampir 30 fakultas kedokteran swasta yang berstatus unggul di bawah naungan AFKSI.
"Ya, sebenarnya kalau kita bicara target tiga tahun ke depannya sangat berharap ya, sangat berharap semua FK swasta yang unggul saat ini, hampir 30-an ya, sudah betul-betul bisa membuka program spesialis," kata dia.
Diketahui, saat ini terdapat 144 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia. Sebanyak 56 merupakan fakultas kedokteran di perguruan tinggi negeri, dan 88 adalah fakultas kedokteran swasta.
"Tentu kami harus maksimalkan peran dan fungsinya, terutama pada kali ini pelantikan dan rapat kerja kita mengambil tema bagaimana kita melakukan kerja sama kolaboratif untuk kemudian memaksimalkan potensi yang ada di kita, peran strategis kita di Indonesia ini," ujar Nasrudin.