
Presiden Prabowo Subianto berpidato di depan seluruh anggota DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat (15/8).
Prabowo memberikan keterangan terkait RAPBN 2026 dan nota keuangan di sidang paripurna perdana DPR RI tahun sidang 2025-2026.
Di tengah pidatonya itu, Prabowo mengungkap ada komisaris BUMN yang jarang hadir di dalam rapat.
“Masa ada komisaris yang rapat sebulan sekali, tantiemnya Rp 40 miliar (rupiah) setahun?” ucap Prabowo.
“Saya juga telah perintahkan ke Danantara, direksinya pun tidak perlu tantiem kalau rugi. Dan untungnya harus untung bener, jangan untung akal-akalan,” tambah Prabowo.

Ia pun menyebut direksi-direksi yang seperti itu lebih baik mundur saja dari jabatannya.
“Kita sudah lama jadi orang Indonesia,” ucap Prabowo.
“Dan kalau direksi itu, kalau komisaris itu keberatan, segera berhenti, saudara-saudara sekalian!” tegasnya.
Pernyataan Prabowo ini mendapatkan respons positif dari ratusan anggota DPR RI. Tepuk tangan pun bergemuruh hingga akhirnya seluruh anggota beranjak dari kursinya. Mereka memberikan Prabowo standing ovation.
Tak lama, teriakan “Prabowo! Prabowo!” berkumandang. Sejumlah anggota meneriakkan kata-kata itu saat Prabowo masih menunggu tepuk tangan mereda.
Prabowo pun menanggapi singkat.
“Saudara-saudara sekalian, Pemilu masih lama,” ucap Prabowo.

Responsnya ini sontak mengundang tawa para anggota. Tak sampai di situ, Prabowo berseloroh sidang paripurna kali ini terasa seperti rapat di kecamatan.
“Ini kayak rapat di kecamatan aja,” sambung Prabowo sambil tertawa kecil.
Prabowo melanjutkan pidatonya kembali usai para anggota duduk tenang.