Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kesibukan dan beban hidup yang semakin berat, banyak orang justru menemukan kebahagiaan lewat obrolan ringan tanpa beban. Fenomena yang kini populer di media sosial ini dikenal dengan istilah 'Yapping'.
Lalu, yapping itu apa? Secara sederhana, yapping merujuk pada percakapan santai yang tidak membahas topik serius. Banyak orang menyebutnya sebagai obrolan receh atau ngebacot bareng teman yang justru menghadirkan rasa lega.
Jadi, kalau bertanya yapping apa artinya, jawabannya adalah obrolan ringan yang membuat kita merasa lebih dekat dengan orang lain.
Sebuah penelitian pada 2023 menunjukkan bahwa ngobrol santai setiap hari tanpa harus membahas topik mendalam dapat meningkatkan kebahagiaan serta memperkuat keterhubungan emosional.
"Chitchat adalah perekat sosial yang membantu kita merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri kita," kata psikolog klinis, Andrea Bonior, Ph.D., dikutip dari SELF.
Menurutnya, obrolan sederhana bisa mengurangi rasa kesepian sekaligus menguatkan ikatan sosial antarindividu.
1. Yapping Bisa Meningkatkan Rasa Terhubung
Tak hanya itu, dilansir dari SELF, kebiasaan ngebacot juga mampu meredakan stres sehari-hari. Bagi banyak orang, yapping bisa menjadi distraksi sehat yang mencegah overthinking.
"Sangat mudah terjebak di kepala sendiri, memikirkan hal-hal berlebihan, dan chitchat bisa menarik kita keluar dari itu," kata Bonior.
Dia juga menambahkan bahwa menjaga interaksi sosial sehari-hari mampu membantu otak tetap tajam dan aktif. Artinya, sekadar telepon singkat dengan teman atau keluarga pun bisa memberikan manfaat positif bagi kesehatan kognitif.
Meski obrolan langsung tatap muka dianggap paling ideal karena memungkinkan ekspresi wajah dan bahasa tubuh terbaca dengan jelas, manfaat yapping juga bisa dirasakan melalui panggilan telepon atau video call.
Obrolan ringan inilah yang sering menjadi ruang aman untuk berbagi tawa, cerita, hingga ide tanpa tekanan.
Tak perlu percakapan mendalam untuk merasakan kedekatan dengan orang lain. Hal yang terpenting adalah adanya interaksi rutin.
Obrolan sederhana seperti bertukar kabar, ngejokes, atau saling memberi perhatian terbukti meningkatkan perasaan bahagia dan keterhubungan sosial.
Dengan kata lain, percakapan ringan menjadi jembatan penting untuk membangun rasa memiliki dalam sebuah komunitas atau hubungan, meskipun hanya melalui percakapan singkat.
Bagi orang-orang yang merasa kesepian, menjadikan kebiasaan ini sebagai rutinitas dapat menjadi langkah awal untuk keluar dari rasa terisolasi.
2. Yapping Mengurangi Stres dan Overthinking
Selain mempererat hubungan, ngebacot juga dapat menjadi alat ampuh untuk mengatasi stres. Saat kita terlalu larut dalam pikiran atau kecemasan, ini bisa menjadi distraksi positif dan menenangkan.
Topik ringan bersama teman atau keluarga dapat membantu mengalihkan fokus dan meredakan ketegangan emosional. Tak hanya itu, humor dan tawa yang sering muncul dari percakapan santai juga memicu pelepasan hormon endorfin, sehingga tubuh dan pikiran terasa lebih rileks.
Dengan begitu, percakapan ringan bukan sekadar hiburan, tetapi juga strategi sederhana untuk merawat kesehatan mental sehari-hari.
3. Menjaga Kesehatan Otak
Interaksi sosial tidak hanya penting untuk kesehatan emosional, tetapi juga kesehatan kognitif. Aktivitas sosial merangsang otak untuk memproses informasi, mengingat detail percakapan, dan merespons lawan bicara untuk menjaga fungsi otak seiring bertambahnya usia.
Oleh karena itu, meskipun ngebacot terlihat sepele, dampaknya sangat besar untuk kesehatan jangka panjang.
Bahkan, telepon singkat atau pesan suara sederhana sudah cukup untuk memberikan manfaat ini, terutama bagi mereka yang tinggal sendiri atau memiliki ruang sosial terbatas.